
LEGENDA: Ugik Sugiyanto menjadi mesin gol yang produktif selama di Persiba Bantul pada 2006 hingga 2014. ( RADAR JOGJA FILE )
RADAR JOGJA – Bagi publik pecinta sepak bola di DIJ, khususnya Bantul, nama Ugik Sugiyanto bukanlah nama yang asing. Ya, pemain yang akan segera berusia 39 tahun itu sempat lama memperkuat Persiba Bantul. Bahkan, Ugik tercatat delapan tahun memperkuat klub tersebut. Itu dimulai pada 2006 hingga 2014.
Selain itu, Ugik juga memberikan prestasi yang cukup membanggakan bagi Persiba Bantul. Bersama dengan beberapa legenda yang lain seperti Wahyu Wijiastanto, Wahyu Tri, Nopendi dan banyak pemain yang lain, Ugik menjadi bagian dari tim Persiba yang menjadi juara Divisi Utama pada 2011.
Beragam kenangan manis di Bantul itu membuat Ugik tak akan melupakan Persiba. Bahkan, pemain yang kini memperkuat PSCS Cilacap itu sudah memiliki rencana untuk menukangi Persiba suatu saat nanti. “Bayangan untuk jadi pelatih Persiba memang sudah ada di benak saya,” katanya kepada Radar Jogja kemarin (13/4).
Kendati demikian, rencana Ugik untuk menjadi pelatih itu disebut masih lama. Pemain kelahiran Malang itu masih ingin bermain untuk beberapa tahun lagi. Bahkan, Ugik ingin mengikuti jejak Cristian Gonzalez yang masih dibutuhkan oleh klub meski sudah berusia lebih dari 40 tahun.
Ugik juga menyatakan, sampai saat ini hubungannya dengan para pemain dan manajemen Persiba yang dulu masing sangat baik. Bahkan menurut Ugik, ada grup Whats App khusus yang isinya mantan pemain dan manajemen Persiba. “Kami masih sering saling sapa di grup itu,” ujarnya.
Pada Juni nanti, usia Ugik akan mencapai angka 39 tahun. Ia menjadi salah satu pemain tertua yang masih berlaga di Liga 2 Indonesia musim ini. Melihat fakta itu, ada kebanggan tersendiri dalam diri Ugik. “Alhamdulillah saya masih dipakai, masih bisa bersaing dengan pemain muda,” jelasnya sembari tertawa.
Ugik pun memberikan beberapa usaha yang dia lakukan agar tetap bisa tampil prima di usia yang sudah tak muda lagi. Latihan rutin tentu terus dilakukan Ugik, bahkan ketika jeda kompetisi sekalipun. Selain itu, asupan suplemen dan pola makan juga betul-betul dijaga oleh Ugik. “Dan satu lagi yang paling penting itu bagi saya jam 10 malam sudah harus tidur, karena energi saya dari situ,” tandasnya. (kur/din)