AMURA DIJ FOR RADAR JOGJA
BIKIN BANGGA: Pelatih Amura DIJ Irwansyah Ginting (kanan) bersama sebagian anggota Tim Karateka Amura DIJ di Kejuaraan Indonesia Festival Se-Asean.
JOGJA-Tim Karateka Amura DIJ berhasil menoreh prestasi memuaskan di Kejuaraan Indonesia Festival Se-Asean yang berlangsung pada 9-11 November 2015 di Jakarta. Tiga dari empat karateka yang berangkat berhasil membawa pulang medali.
Pelatih Amura DIJ Irwansyah Ginting mengatakan, persaingan memperebutkan medali sangat ketat. Terlebih lagi di kejuaraan berskala internasional diikuti karateka terbaik termasuk yang kemarin berlaga di Pra PON XIX. “Kami bersyukur bisa memenuhi target dengan meraih tiga medali. Persaingan memang ketat,”ujarnya kemarin (12/11).
Gabrielle Ginting yang turun di nomor kumite -55 kg berhasil meraih emas setelah berturut-turut mengalahkan wakil dari Inkai 5-0, dari DKI 4-1 dan Heni dari Lemkari 5-0. Sementara itu, Nita Tri Mardiani harus berpuas diri setelah di final dikalahkan Risca perwakilan dari Jawa Barat dengan 2-5. Sebelum masuk final, langkah Nita memang sudah berat, karena lawan-lawan yang dihadapi di nomor kumite putri -50kg cukup tangguh, termasuk saat melawan perwakilan dari Malaysia.
Medali terakhir diperoleh Nathaniel Abimanyu dari kelas pra pemula putra +35 kg. Nathaniel hanya mampu membawa pulang perunggu setelah di final pool B kalah 1-5 dari perwakilan Forki Serang. Sebelumnya, Nathaniel menang atas perwakilan Inkai Dojo 37 dengan 9-1, perwakilan Forki Serang 2-0 dan mengalahkan perwakilan Bina Taruna 5-1.
Sementara Novi Noviantari yang turun di kelas kumite junior -48 kg putri harus terhenti di babak kedua.”Nuansa pertandingan internasional sangat penting bagi atlet DIJ. Selain untuk pengalaman juga meningkatkan mental bertanding,”ujar Ginting.(dya/din/ong)
Lainnya
Terbaru

Sleman Terima 2.380 Vaksin Distribusi Kedua

Terkendala Anggaran 2021, Mitigasi Merapi Tak Optimal

Daerah Bahaya Merapi Berubah, Tak Ingin Gegabah Pulangkan Pengungsi

Sleman Terima 2.380 Vaksin Distribusi Kedua

Terkendala Anggaran 2021, Mitigasi Merapi Tak Optimal

Daerah Bahaya Merapi Berubah, Tak Ingin Gegabah Pulangkan Pengungsi

Maret Harusnya Jadi Ajang Pembuktian Nuke

Reorientasi Pembelajaran Bahasa Arab di Era Abad 21

Menyambut Januari dengan Semangat Baru di Artotel

Tak Semua Yang Positif Dirawat di Shelter

RS Siloam Jogjakarta Siap Layani Vaksin Covid-19 Sinovac

Puncak Hujan, Waspada Angin Kencang dan Longsor

Satgas Bubarkan Acara Hajatan
