RADAR JOGJA – Pemerintah Kota Jogja melakukan penyesuaian jam layanan publik selama Ramadan 1444 H. Rata-rata jam layanan dikurangi satu jam. Pada Senin hingga Kamis berbagai OPD buka 08.00 hingga 13.30 WIB. Sementara Jumat pelayanan dilakukan pada 08.00 hingga 10.WIB.

Salah satu yang melakukan penyesuaian jam layanan adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil). Kepala Dinas Dukcapil Kota Jogja Septi Sri Rejeki mengaku tak ada pengurangan layanan yang diberikan. Mulai dari pengurusan KTP, KK, Identitias Kependudukan Digital (IKD), maupun layanan lainnya.

“Tidak ada perbedaan Ramadan dan hari biasa. Prosedur dan sebagainya tidak ada perubahan. Hanya saja jamnya (disesuaikan), karena kami menyesuaikan jam layanan hari kerja di Pemkot Jogja,” jelas Septi ditemui di Mall Pelayanan Publik Balai Kota Jogja, Jumat (24/3).

Dia menyebut bawahannya tetap bekerja dengan semangat. Bahkan Jumat yang tertulis pendaftaran pelayanan hanya sampai pukul 10.00 WIB, tetapi anggota Dinas Dukcapil bekerja setidaknya hingga pukul 11.00 WIB.

Meski over time, namun semua ini untuk menyelesaikan aduan dari masyarakat. Pelayanan secara online melalui aplikasi JSS juga tetap berjalan normal 24 jam.

“Permohonan dari masyarakat terkait IKD dan sebagainya kami (kerjakan) total. Online tetap 24 jam. Puasa ini nanti sudah ada masyarakat yang minta pelayanan IKD sore hari, dan sebagainya,” katanya.

Anggota Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Jogja Baharrudin Kamba melakukan pantauan terhadap kinerja ASN di awal bulan Ramadan. Berdasarkan pantauannya, Kamba menyebut tak muncul masalah yang berarti. Pantauan ini rutin dilakukan pada awal Ramadan maupun usai libur lebaran. 

Berkaitan dengan jam layanan, seluruh OPD memang berkurang jam layanannya selama satu jam. Namun, menurut Kamba ini normal dan merupakan aturan yang berlaku secara nasional. Hanya saja menurutnya jam pelayanan perlu kembali disosialisasikan kepada masyarakat. “Kami menyasar Dukcapil dan Mall Pelayanan Publik karena langsung bersentuhan dengan masyarakat pelayanannya. Misalnya Dukcapil sudah cukup banyak masyarakat yang meminta pelayanan di sana, baik itu KTP, ataupun KK. Dari hasil wawancara masyarakat dan petugas pada prinsipnya tidak ada masalah,” ujar Kamba.

Kamba menyebut pelayanan offline oleh ASN di lingkungan Balai Kota Jogja terbilang baik. Kondisi seperti ini menurutnya harus terus ditingkatkan. Meskipun telah ada layanan online melalui aplikasi JSS, namun masih ada masyarakat yang kesulitan dalam mengakses aplikasi tersebut.

“Ada aduan dari masyarakat, misalnya untuk layanan online sulit. Masalahnya pada koneksi jaringan. Jaringan itu mengalami kendala, maka akan terbentur dengan sistem pelayanan,” katanya.

Dia berharap tak ada alasan bagi para ASN untuk bermalas-malasan. Pada bulan Ramadan pelayanan optimal diharapkan tetap harus diberikan kepada masyarakat.

“Bulan puasa ini harapannya tidak lantas menjadikan ASN di lingkungan Balai Kota Jogja termasuk kelurahan, kemenatren bermalas-malasan dengan alasan berpuasa,” ujarnya. (isa/dwi)

Jogja Raya