RADAR JOGJA – Upaya kerjasama antara Pemprov Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) akan terus berlanjut. Diketahui bahwa program kerjasama ini akan berakhir pada Maret 2023. Diawali pada Oktober 2022 yang fokus pada kawasan aerotropolis Yogyakarta International Airport (YIA). 

Dalam kerjasama yang berjalan telah muncul 5 poin rekomendasi. Diawali dengan program pembangunan kerjasama dengan PT ANgkas Pura 1. Kedua terkait Smart Agriculture, ketiga tentang Smart Tourism, keempat terkait pembangunan di Stasiun Wates yang berkolaborasi dengan UGM Jogjakarta.

“Kelima membangun model kota yang memanfaatkan ekonomi sekitar,” jelas Senior Representative JICA Indonesia Office Okamura Kenji usai menemui Gubernur Hamengku Buwoni X di Kompleks Kepatihan Pemprov DIJ, Jumat (17/3).

Kelima program ini, lanjut Okamura adalah hasil kajian secara mendalam. Berupa strategi pembangunan kawasan Aerotropolis di YIA. Dengan melibatkan para tenaga ahli dari JICA dan perwakilan Pemkab Kulonprogo maupun Pemprov DIJ.  

Sifat pembangunan, lanjutnya, bukan sekadar kawasan ekslusif bandara. Adapula penguatan sumber daya manusia warga sekitarnya. Dengan mengoptimalkan potensi kearifan lokal yang dawali dengan pendampingan intensif. 

“Dasarnya bukan membangun modernitas semata, tapi juga budaya dan masyarakat tradisional kita jaga tapi ditambahkan unsur lain digitalisasi dan IT sehingga mengembangkan tempat tersebut,” katanya.

Tindak lanjut dari kajian ini adalah pembentukan sebuah organisasi manajemen. Okamura menuturkan HB X akan memimpin langsung tim ini. Guna mengimplementasikan kelima rekomendasi yang telah disusun oleh JICA.

“Misalnya kedepannya dari pak Gubernur (HB X) ada permintaan, kami siap membantu dan berdiskusi dengan Pemerintah Pusat Negara Jepang untuk membangun kawasan Aerotropolis YIA,” ujarnya.

Kepala Bappeda DIJ Benny Suharsono menuturkan 5 kajian akan menjadi acuan. Konsepnya adalah pembangunan yang tetap mengutamakan kesejahteraan masyarakat. Perwujudannya dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 

Konsep pembangunan, lanjutnya, haruslah berkelanjutan. Dalam artian tidak sekadar dalam jangka waktu tertentu. Namun terus berlanjut yang sesuai dengan program pemerintah.

“Nanti juga kerjasama dengan Angkasa Pura, agar Aero City milik mereka dan Aerotropolis sejalan. Jadi prioritas smart agriculture dan smart tourism. Nanti pak Gubernur (HB X) akan memimpin langsung,” katanya. (dwi)

Jogja Raya