RADAR JOGJA – Perairan selatan Jogjakarta mengalami gempa tektonik berkekuatan Magnitudo 5,2. Kejadian ini berlangsung Jumat malam (17/3) tepatnya 19.05 WIB. Berjarak 141 Kilometer arah Barat Daya Bantul pada kedalaman 43 Kilometer.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menuturkan gempa bumi tergolong dangkal. Dengan pertimbangan data lokasi episentrum dan hiposeternya. Terjadi akibat adanya aktivitas subduksi. 

“Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di seluruh wilayah Jogjakarta. Meliputi daerah Kulonprogo, Sleman, Bantul, Gunungkidul dan Kota Jogja,” jelasnya, Jumat malam (17/3).

Tak hanya wilayah Jogjakarta, gempa juga terasa hingga Jawa Tengah dan Jawa Timur. Meliputi Kebumen, Trengalek, Pacitan hingga Magelang. Skala intensitas III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah layaknya truk berlalu.

Gempa juga terasa di wilayah Tulungagung, Ngawi dan Magetan. Dengan skala intensitas II – III MMI. Bermakna getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

“Lalu Kediri, Karangkates, Nganjuk, Solo, Klaten, Banjarnegara, Wonogiri, Wonosobo dengan skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang,” katanya.

Atas kejadian ini pihaknya mengimbau masyarakat tetap tenang. Juga tidak berpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Informasi dapat dipantau melalui kanal BMKG dan kanal berita resmi.

Warga juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Selanjutnya anjuran memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa. Termasuk tidak ada kerusakan akibat getaran gempa. 

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegasnya. (dwi)

Jogja Raya