
SEMANGAT KEBERSAMAAN: Para personel gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Satlinmas, Damkar, masyarakat, hingga pelajar bergandengan tangan membentuk lingkaran ‘merangul’ Gunung Tidar,(15/3).(NAILA NIHAYAH/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Sebanyak 8.044 personel Satpol PP, Satlinmas, dan Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) dari seluruh Jawa Tengah ‘merangkul’ Gunung Tidar di Kota Magelang, Rabu (15/3). Aksi itu juga melibatkan TNI, Polri, ASN, organisasi masyarakat, pelajar, dan mahasiswa.
NAILA NIHAYAH, Magelang, Radar Jogja
Ribuan orang ini saling bergandengan tangan di sepanjang utama di Kota Magelang. Yakni, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Ikhlas, Jalan Tidar, Jalan Gatot Soebroto, dan Jalan Sarwo Edi Wibowo. Mereka bergandengan tangan, seolah tengah melingkari Gunung Tidar. Mereka juga membawa pita dan bendera merah putih kecil yang terbuat dari plastik sebagai simbolisasi upaya dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kepala Satpol PP Provinsi Jawa Tengah Budi Santoso menjelaskan, aksi ini merupakan satu rangkaian puncak peringatan HUT ke-73 Satpol PP, HUT ke-61 Satlinmas, dan HUT ke-104 Damkar tingkat Provinsi Jawa Tengah yang dipusatkan di Kota Magelang pada 14-15 Maret. Kegiatan ini sekaligus sebagai simbol dan filosofi dari Gunung Tidar yang masyhur dengan sebutan ‘Pakunya Tanah Jawa’.
Terlebih, dari lembah Tidar lahir pemimpin-pemimpin bangsa dan tersebar ke seantero Nusantara demi menjaga kedaulatan negara. Sehingga Satpol PP, Satlinmas, dan Damkar bersama TNI, Polri, serta masyarakat siap menjaga NKRI dan melayani dengan hati kepada masyarakat. Selain itu, ketiga unsur tersebut juga siap menyukseskan perhelatan pesta demokrasi, Pemilu 2024 mendatang.
Tak hanya itu, Gunung Tidar sebagai Pakuning Tanah Jawa memiliki sejarah legenda perjuangan menjaga keseimbangan perilaku kebaikan. “Untuk harmonisasi ketertiban umum, ketenteraman, dan perlindungan masyarakat antar laku spiritual dengan tidak menggunakan budaya yang sudah ada,” ujar Budi.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno mengutarakan, momentum ulang tahun tiga matra ini menjadi sarana introspeksi diri atas apa yang telah diperbuat. Hal ini sebagai landasan melangkah ke depan agar dapat lebih maju lagi. Dia menilai, tiga unsur itu merupakan bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang harus siap mengabdi dan melayani masyarakat.
Satpol PP, Satlinmas, dan Damkar ikut ambil bagian dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dia juga menekankan pentingnya kolaborasi dan guyub rukun. “Bergendeng tangan adalah bentuk kerja sama, kolaborasi, guyub, dan gotong royong dimana merupakan sifat dari masyarakat Jawa Tengah,” terangnya.
Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan, Kemendagri Safrizal ZA mengapresiasi aksi merangkul Gunung Tidar yang dinilai kreatif ini. Dia melihat, kegiatan ini sebagai wujud kolaborasi apik antara semua unsur dalam mewujudkan Indonesia maju. Lantaran menjadi bukti telah diberikannya pelayanan dengan baik. Terutama dalam menjaga kondusivitas jelang Pemilu dan Pilkada serentak 2024.
Menurutnya, Praja Wibawa bukan hanya sekadar petugasnya saja yang berwibawa, tapi juga pemerintahannya. Namun, kata wibawa tidak diterjemahkan harus betul-betul dihormati, tapi paling penting adalah dikagumi. “Buat masyarakat kagum dan merasa dalam dirinya ‘oh inilah tempat saya dilindungi, dibantu’. Ciptakan ketentraman, sehingga kita ada di hati masyarakat,” pesannya.
Wakil Wali Kota Magelang M Mansyur menyampaikan rasa bangganya lantaran menjadi tuan rumah peringatan ulang tahun tiga matra ini. Sekaligus menjadi saksi sejarah adanya aksi merangkul Gunung Tidar yang melibatkan ribuan peserta. “Harapannya para personel Satpol PP, Satlinmas, dan Damkar menjadi handal dalam memberi pelayanan ke masyarakat. Sekaligus bersama-sama menjaga keutuhan NKRI,” ungkapnya. (din)