RADAR JOGJA – Ruas jalan Patuk-Terong yang mengalami kerusakaan mendapat perhatian pemerintah. Pemprov DIJ sudah merencanakan perbaikan sepanjang 1,5 kilometer.

Kepala Dinas Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIJ Anna Rina Herbranti mengatakan, perbaikan jalan dilakukan mulai Mei 2023. “Ruas Patuk-Terong awal Mei akan dilakukan peningkatan jalan. Anggaran baru tersedia untuk 1,5 kilometer,” ujarnya.

Sementara sekretaris Komisi C DPRD DIJ Amir Syarifudin mengatakan, jalan Patuk-Terong memiliki ruas kurang lebih 5 kilometer. Perbaikan baru bisa dilakukan sepanjang 1,5 kilometer karena anggaran. “Anggaran nilainya Rp12,6 miliar. Mengapa hanya 1,5 kilometer, itu sudah lumayan dari proses 5 kilometeran,” ujarnya. Saat ini pengerjaan sudah masuk detail engineering design (DED). “Paling puasa selesai masuk lelang, Mei sudah mulai. Kita meminta dipercepat. Tapi target setidaknya Mei sudah dilaksanakan,” lanjutnya.

Amir menjelaskan ruas jalan itu awalnya milik kabupaten. Sekitar tahun 2016 diserahkan ke Pemprov DIJ dan melalui serangkaian proses panjang. Kemudian disusul adanya pandemi Covid-19 maka anggaran perbaikan jalan belum bisa maksimal karena ada refokusing penanganan pandemi. “Terus ada Covid-19, ada refocusing sampai 2022. Maka memang keterbatasan waktu, anggaran (belum bisa meng-cover semua, red),” ujarnya.

Ihwal perubahan anggaran di tahun 2023 Amir menyebut bisa saja terjadi. Sehingga dapat dialokasikan untuk perbaikan keseluruhan ruas jalan tersebut. Terlebih ruas itu merupakan jalur menuju objek wisata unggulan di DIJ. Meski begitu Amir menyebut cukup berat dengan kondisi ekonomi seperti ini

“2023 ya apa mungkin diperubahan? Sekarang ini masih kondisi seperti itu. Kalau ada senang-senang saja. Bantul hanya disediakan Rp4 miliar itu perawatan jalan provinsi di Bantul,” jelasnya.

Sebelumnya, aksi damai itu dilakukan dengan long march atau arak-arakan massa pada Minggu (12/3). Mereka menggunakan kendaraan truk, pick up, hingga motor. Massa aksi mengambil rute start dari Lapangan Terong hingga Hutan Pinus Becici dengan membawa spanduk protes.

“Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar pemerintahan dan dinas terkait memberikan perhatian lebih. Serta menindaklanjuti kerusakan jalan yang terjadi di jalan Patuk-Dlingo hingga Muntuk,” ujar Ketua Aliansi Dlingo Bersatu Agus Purnawiratma. (lan/bah)

Jogja Raya