RADAR JOGJA – Kondisi jalan rusak yang tidak segera dilakukan pemeliharaan atau perbaikan, akan berisiko yang berpotensi menimpa semua pihak, tanpa terkecuali. Kaprodi Magister Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) Dwijoko Ansusanto membeberkan, jalan rusak bisa ditengarai beberapa hal.

“Kerusakan jalan itu banyak faktornya. Tapi ada beberapa faktor yang dominan membuat jalan cepat rusak, antara lain, kendaraan over dimension over load (ODOL) dan faktor cuaca,” terangnya kepada Radar Jogja (5/3).

Ia menyebut, kendaraan ODOL adalah sebuah kendaraan yang memiliki dimensi besar dan tekanan pada ruas jalan yang juga besar. Menurut definisi, over load atau muatan berlebih itu menjadi pemicu kerusakan jalan.

Selain kendaraan ODOL, faktor cuaca juga menjadi salah satu penyebab lain. “Misal ada lubang di jalan yang diameternya sebenarnya kecil, tapi ketika hujan air akan masuk dan meresap ke dalam sampai fondasi jalan itu. Dan itu juga menjadi penyebab jalan cepat rusak. Seharusnya ketika ada lubang sekecil apa pun itu, segera lakukan pemeliharaan jalan,” tandasnya.

Diakui Dwijoko, umumnya sebuah jalan memiliki usia ideal selama 20 tahun. Artinya jalan itu perlu dilakukan perbaikan total pada usia 20 tahun. Di bawah kurun waktu 20 tahun itu juga harus sering dilakukan pemeliharaan dan kroscek berkala.

Jalan memiliki beberapa jenis dan fungsi yang beragam, menyesuaikan peruntukannya. Jika melihat dari status dan kelas, ada jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, hingga jalan desa.

Tapi jika menilik pada fungsi itu, antara lain ada jalan arteri, jalan kolektor dan jalan lokal. “Jalan-jalan tersebut jelas memiliki fungsi dan aturan yang berbeda. Ketika ada pemeliharaan atau perbaikan, penanggungjawabnya juga berbeda,” ungkap Dwijoko.

Dalam konteks lain, ia juga mengamati fenomena jalan bergelombang. Menurut pemaparannya, jalan bergelombang sendiri disebabkan oleh fondasi awal pada saat pengaspalan jalan kurang kokoh dan merata. Diakui selain jalan berlubang atau jalan rusak, jalan bergelombang juga merupakan salah satu jalan yang berisiko tinggi pada para pengguna jalan. (cr1/laz)

Jogja Raya