RADAR JOGJA – PSS Sleman akan menjamu Bhayangkara FC dalam laga pekan 29 Liga 1 2022/2023 di Maguwoharjo International Stadium (MagIS) sore ini. Laga ini harus dimenangkan tim berjuluk Super Elang Jawa ini, jika ingin menjaga asa untuk terhindar dari zona merah. Kekalahan akan semakin membenamkan mereka di papan bawah klasemen.

Ya, laga ini menjadi misi Super Elang Jawa untuk bangkit. Namun, untuk memenuhi misi ini PSS juga dalam tekanan besar dari suporternya. Mereka ingin tim pujaanya kali ini meraih kemenangan.

PSS Sleman wajib mewaspadai Bhayangkara FC yang sedang dalam performa terbaiknya. The Guardians, julukan Bhayangkara FC terbukti selalu menang dalam empat pertandingan terakhirnya di Liga 1 musim ini. Berbanding terbalik dengan PSS Sleman yang memiliki rekor negatif, selalu kalah dalam lima pertandingan terakhirnya.

Laga ini sendiri dipastikan sudah bisa digelar dengan kehadiran penonton. Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) PSS Sleman Yuyud Pujiarto menjelaskan, laga menghadapi Bhayangkara FC menjadi laga uji coba untuk pihak kepolisian mengenai keamanan. Karena, laga ini akan menjadi penentu apakah pertandingan PSS berikutnya bisa dihadiri penonton atau tidak. Ia mengingatkan kepada pendukung PSS agar mematuhi peraturan yang ada. “Karena sekecil apapun masalah yang ada di stadion maupun setelah pertandingan akan menjadi tolok ukur pihak kepolisian untuk memberikan izin ke depannya,” katanya.

Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantara menyikapi rentetan hasil buruk dengan memberikan instruksi khusus dengan para pemain. Pertemuan ini dilakukan dalam upaya membuat setiap peluang menjadi lebih maksimal. “Saya secara pribadi sudah berbicara dengan beberapa pemain seperti dengan Todd Ferre tentang bagaimana saat counter attack, apa yang harus dilakukan,” kata Seto dalam sesi jumpa pers, kemarin (5/3).

Selain Todd Ferre, Seto juga menemui dua pemain menyerang, Irkham Zahrul Milla dan Riki Dwi Saputro. Dua pemain itu kerap jadi penyuplai bola bagi Yevhen Bokhashvili. Namun juga tak jarang mencetak gol. “Saya juga bicara dengan Riki dan Mila, saat di dalam kotak 16, apa yang harus diperbuat,” jelas Seto.

Menurut Seto, cara ini merupakan upaya agar PSS Sleman kembali bangkit setelah menelan lima kekalahan beruntun. Ia menilai, Laskar Sembada memiliki potensi untuk bangkit. Seperti ketika mencatatkan tiga kemenangan beruntun pada awal putaran kedua. “Apa yang saya berikan sebagai evaluasi bisa menjadi pembelajaran dan tentu harapannya ada perubahan,” ujar pelatih asal Kalasan itu.

Hasil dari evaluasi itu akan dilihat saat melawan Bhayangkara FC ini. Dengan waktu yang ada, tim pelatih mencoba menjaga kebugaran dan psikis pemain agar tetap bisa tampil bugar. Seto berharap dengan pertandingan-pertandingan sebelumnya, anak asuhnya bisa mengambil pelajaran serta energi positif. Yang mungkin bisa membuat pemain lebih percaya diri. “Harapannya dalam pertandingan ini menjadi sesuatu yang berbeda,” ucap Seto.

Pemain PSS Sleman Bagus Nirwanto mengatakan, pembenahan dan evaluasi sudah dijalani para pemain dengan instruksi dari tim pelatih. Ia menegaskan PSS Sleman harus tampil habis-habisan. Harus menunjukkan bahwa PSS bisa meraih poin penuh.” Jika kami bersama pasti kami bisa dan akan meraih poin maksimal,” ucapnya.

Sementara itu, caretaker pelatih Bhayangkara FC Agus Sugeng Riyanto menyiapkan laga ini dengan fokus ke recovery pemain. Ia sendiri memuji PSS Sleman yang memiliki salah satu pelatih lokal terbaik. Juga dengan staf kepelatihan yang cukup berpengalaman. Agus meyakini, di luar tren buruk beberapa laga terakhir, PSS masih dalam penampilan yang positif. “Dari segi taktikal mereka sebenarnya clear. Hanya mungkin butuh konsistensi saja,” katanya. (tyo/din)

Jogja Raya