
ADU KUAT: Pemain PSS Sleman Ibrahim Sanjaya (kiri) berebut bola dengan pemain Persikabo 1973 Lucao dalam laga di Maguwoharjo International Stadium,(26/2).(GUNTUR AGA TIRTANA/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Pelatih PSS Sleman mengisyaratkan mungkin saja tak akan menukangi PSS lebih lama lagi di sisa laga musim ini. Itu dia sampaikan usai PSS Sleman kalah 1-2 dari Persikabo 1973 di Maguwoharjo International Stadium (MagIS), kemarin (26/2).
Sebagai salah satu bentuk pertanggung jawabannya, Seto akan berkomunikasi ke manajemen soal nasibnya sebagai nakhoda Laskar Sembada, julukan PSS Sleman. “Biar manajemen yang memutuskan. Semoga ke depan jadi lebih baik untuk kompetisi di musim ini dan berikutnya,” ujarnya saat jumpa pers usai laga.
Pelatih asal Kalasan itu menyebut, permainan anak asuhnya kemarin tak sesuai ekspektasinya. Menurutnya para pemain masih merasa terbebani dan tidak bisa lepas dari bayang-bayang tren negatif di laga-laga sebelumnya. Hal itu ditunjukkan dengan banyaknya kesalahan individual yang kurang cerdas dan kurang pintar. “Tapi bagaimana pun pemain-pemain ini pilihan saya, tanggung jawab saya. Mereka yang saya pilih di situasi dan kondisi yang saat ini tidak baik buat kami,” kata Seto.
Meski begitu, Seto berharap pemainnya juga bisa mengevaluasi diri sendiri. Sementara tim pelatih hanya bisa memberi arahan dan masukan dari sisi teknis dan motivasi. Menurutnya, jika kondisi ini dianggap sebagai beban berat, maka semakin tenggelam. Namun jika dijadikan pembelajaran dan motivasi, hasilnya akan berbeda. Karena sebenarnya, tim Super Elang Jawa juga bisa bermain baik. Bahkan saat meladeni tim-tim papan atas. Seto menilai, anak asuhnya tak bisa keluar secara optimal dari beban berat. “Ini jadi evaluasi buat diri saya sendiri dan pemain. Semoga kami bisa menyelesaikan kompetisi dengan baik,” imbuhnya.
Ya, PSS Sleman tak bisa memanfaatkan bermain di kandang sendiri. Seperti di laga sebelumnya kontra Persis Solo, PSS unggul terlebih dulu di babak pertama lewat gol Riki Dwi Saputro. Namun kelengahan dan hilangnya konsentrasi Laskar Sembada di babak kedua harus dibayar mahal. Dimas Drajad menyamakan kedudukan di menit 67 lewat skema sepak pojok. Di tambahan waktu saat laga menyisakan kurang dari satu menit, Laskar Padjajaran berhasil mengunci kemenangan. Lewat serangan balik cepat, Yandi Munawar berhasil menceploskan bola ke gawang Ega Rizky.
Hasil ini membuat PSS Sleman kalah di empat laga beruntun. Mereka kini turun ke posisi 15 klasemen sementara. Satu strip di atas zona merah. Sementara Persikabo naik ke peringkat 13.
Pemain PSS Sleman Ibrahim Sanjaya mengatakan, timnya cukup kewalahan meladeni Persikabo di laga ini. Berujung dengan kecolongan di menit terakhir. Ia mencoba untuk melupakan kekalahan ini. Menjadikan pengalaman agar bisa belajar dan menghindari kekalahan. “Situasi sekarang kurang enak menurut saya. Kami harus bisa keluar dari tekanan,” tegasnya.
Pelatih Persikabo 1973 Aidil Sharin Sahak menyambut positif kemenangan ini. Sebab kemenangan di Sleman ini memutus rentetan 14 laga tanpa kemenangan mereka. Terakhir kali Laskar Padjajaran menang ketika mengandaskan Bali United, September 2022 silam. Aidil mengapresiasi pemainnya karena sudah menunjukkan progres di di lima hingga enam laga terakhir. Meskipun tak meraih kemenangan. Ia menjelaskan, di babak kedua memang melakukan sedikit perubahan taktikal. Namun menurutnya, pemainlah yang menentukan.
Pelatih hanya merancang dari pinggir lapangan. Penggawa Persikabo percaya bahwa apapun bisa terjadi di sepak bola. Yang tidak selesai dalam 45 menit saja. “Kami yakin bisa comeback meski ketinggalan dulu. Kami percaya dan pemain berhasil melakukannya,” jelas pelatih asal Singapura itu. (tyo/din)