RADAR JOGJA – Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja berharap masyarakat melek literasi, jelang pesta demokrasi pada Pemilu 2024. Ditekankan, pemilih pemula untuk arif dan tidak terpancing digital war atau perang digital di media sosial (medsos).

Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfosan Kota Jogja Edy Sugiharto meminta masyarakat lebih arif. Jangan sampai kepentingan golongan justru merusak kondusifitas. “Untuk adik-adik saya yang masuk kelompok rentan, pemilih pemula. Belajarlah sebanyak-banyaknya tentang literasi jadi pemilih yang baik,” lontarnya diwawancarai kemarin (24/2).

Edy memprediksi, jelang pemilu akan ada potensi keriuhan masyarakat. Maka menurutnya, perlu penyelarasan pemahaman masyarakat terkait pesta demokrasi. “Namanya pesta ya gembira. Tapi dalam pesta ada orang yang ingin pesta tidak berjalan dengan lancar,” ujarnya memperingatkan.

Namun di samping itu, Pemkot Jogja sudah melakukan berbagai upaya sebagai mitigasi. Mulai dari memperkuat lini internal. Selain itu melakukan monev terhadap potensi di medsos. “Melalui medsos, masyarakat bisa melakukan aduan. Jadi masyarakat tidak tergiring pada opini pada berita tidak jelas sumbernya dan siapa yang bertanggung jawab,” paparnya.

Edy pun menegaskan, pihaknya paling mewaspadai hoaks dan ujaran kebencian. Pemkot Jogja mencoba mengantisipasinya melalui optimalisasi kelompok informasi masyarakat (KIM) yang aktif di 14 kemantren. “Sehingga benang merah, jalur komunikasi yang belum optimal, kami optimalkan,” tegasnya.

Oleh sebab itu, Pemkot Jogja melalui Diskominfosan berkunjung Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kota Cirebon. Kegiatan dalam rangka berbagi pemikiran dan strategi mewujudkan kondisi kota yang aman dalam menjelang pemilu.

Menanggapi, Kepala DKIS Kota Cirebon Ma’aruf Nuryasa menyatakan, pihaknya bentul Tim Cirebon Cyber Hoax. Mengingat biasanya jelang pemilu atau di tahun politik, banyak berita hoaks. “Jadi kami lakukan antisipasi. Kami kolaborasi dengan provinsi. Kalau ada berita hoaks yang sifatnya lokal langsung di-counter oleh cyber hoax,” ujarnya. (fat/bah)

Jogja Raya