RADAR JOGJA – Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIJ Srie Nurkyatsiwi memastikan akan terus mendorong inovasi pedagang Teras Malioboro. Mulai dari promo hingga pendampingan dan pelatihan. Ini guna meningkatkan kualitas aktivitas ekonomi dan omzet para pedagang.

Terbaru adalah upaya memberikan pelatihan Bahasa Inggris dasar. Ini untuk menjadi bekal para pedagang untuk berkomuniaksi dengan pembeli. Khususnya para wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Teras Malioboro.

“Kami akan terus tingkatkan kompetensi para pedagang. Mengikuti dinamika wisatawan yang berkunjung ke Teras Malioboro. Termasuk bimtek Bahasa Inggris dasar, ini salah satu bagian yang kami tingkatkan,” jelasnya ditemui di Teras Malioboro 1, Jumat (10/2).

Siwi menuturkan wisatawan adalah pasat utama para pedagang Teras Malioboro. Sehingga terjalinnya komunikasi antar penjual dan pembeli menjadi sangat penting. Tak hanya untuk pengunjung lokal tapi juga wisatawan asing.

Para wisatawan mancanegara, lanjutnya, kerap berburu oleh-oleh di Teras Malioboro. Mulai dari pakaian, suvenir khas hingga kuliner. Penguasaan Bahasa Inggris, menurutnya, adalah bekal dalam melayani pembeli. 

“Disamping ada pendampingan tata kelola keuangan. Bimtek kami dorong karena respon dari pedagang juga sangat baik,” katanya. 

Dinasnya juga mendorong adanya transformasi transaksi digital. Ini guna memudahkan proses jual beli antar pedagang dan pembeli. Pertimbangannya adalah efisiensi dalam bertransaksi. 

Skema ini juga memudahakan dalam memantau perputaran uang. Ini karena setiap pedagang akan memiliki neraca jual beli. Sehingga dapat diakumulasi dan menjadi hitungan dalam kala waktu tertentu. 

“Kalau 2022 itu kan hitungannya kasar. Kunjungan 2,7 juta lalu katakanlah satu orang belanja minimal Rp 50 ribu. Kalau dikalikan perputaran uang seklitar Rp 135 Miliar. Kalau sudah cashless kan lebih enak dan mudah memantaunya,” ujarnya. (Dwi)

Jogja Raya