RADAR JOGJA – Gubernur DIJ Hamengku Buwono X meminta para pedagang di Teras Malioboro 1 terus meningkatkan kualitasnya. Baik dalam bidang pelayanan maupun komoditi penjualan. Tujuannya agar kondisi pasar dan perputaran ekonomi stabil dan terus bertumbuh.

Pernyataan ini untuk menyambut satu tahun hijrahnya PKL Malioboro ke Teras Malioboro 1. Raja Karaton Ngayogyakarta ini berharap pertumbuhan positif terus terjadi. Tentu saja dengan syarat para pedagangnya terus berinovasi. Sehingga mampu naik kelas melalui komoditi yang dijualnya. 

“Teman – teman PKL harus naik kelas, naik kelas sebutannya enggak PKL meneh karena faktanya mereka yang jualan di sini apa yang mereka jual sudah sangat berbeda pada awal di sepanjang jalan Malioboro,” jelasnya ditemui di Teras Malioboro 1, Selasa (7/2).

Selain peningkatan kualitas, HB X juga mendorong adanya kerjasama lokal. Wujudnya dengan memberdayakan produsen lokal. Terutama untuk produk – produk kerajinan tangan. Baik suvenir maupun produk kuliner.

Skema ini menurutnya dapat membuat perputaran ekonomi lebih kompleks. Dalam artian warga pemilik usaha rumahan juga ikut berkembang. Ini karena barang-barang yang diambil berasal dari Jogjakarta.

“Bisa dititipkan untuk dijual, ini bisa produsen. Biarpun mungkin sekedar menjahit untuk meningkatkan penghasilan,” katanya. 

Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIJ Srie Nurkyatsiwi menuturkan perputaran ekonomi di Teras Malioboro 1 terus meningkat. Dia mengambil contoh dengan adanya even di tempat tersebut. Dalam satu hari bisa menembus angka transaksi Rp 200 juta.

Untuk kunjungan selama satu tahun, Siwi menyebut tembus angka 3 juta pengunjung. Angka ini dihitung satu tahun semenjak PKL Malioboro hijrah pada Februari 2022. Baik untuk komoditi suvenir maupun kuliner.

“Transaksi sekitar Rp 200 juta untuk setiap even, kemarin kan ada festival bakpia, beberapa kali kan kita lakukan even seperti itu. Tapi kalau setiap hari kan ini berproses untuk masuk ke digitalisasi dari sisi usaha mereka,” ujarnya.

Selain perputaran ekonomi, pihaknya juga melakukan sejumlah evaluasi. Paling utama adalah meningkatkan hospitality terhadap pengunjung. Tujuannya agar pedagang semakin betah saat berbelanja di Teras Malioboro 1.

Siwi menuturkan para pedagang juga telah memiliki nomor induk usaha. Menurutnya, ini adalah fasilitas yang diberikan oleh Pemprov DIJ. Saat produk sudah tersertifikasi, maka dapat meningkatkan rasa percaya pembeli.

“Kami juga mulai merambah digitalisasi cashless. Selanjutnya terkait dengan pasar mereka juga memasarkan secara online, sudah beberapa e-commerce yang masuk dan pendataan di Si Bakul kami,” katanya. (dwi)

Jogja Raya