RADAR JOGJA – Gubernur DIJ Hamengku Buwono X menuturkan pihaknya telah menyiapkan lahan pengganti Teras Malioboro 2. Lokasinya berada di utara Teras Malioboro 1. Konsepnya, kedua lokasi berjualan para PKL Malioboro tersebut akan saling terhubung.

Ini disampaikan saat perayaan satu tahun Teras Malioboro 1. Perpindahan, lanjutnya, akan bersamaan dengan relokasi Kantor DPRD DIJ ke Jalan Kenari, Umbulharjo, Kota Jogja. Setelahnya bekas lahan Teras Malioboro 2 dan Kantor DPRD DIJ akan diubah menjadi Jogja Planning Gallery.

“Untuk Teras Malioboro 2 kami selesaikan dulu bangunannya. Ini kan bangunan belum berdiri. Ya harapan kita 2024 sudah mulai, karena 2025 DPRD dipindah,” jelasnya ditemui di Teras Malioboro 1, Selasa (7/2). 

HB X menuturkan pihaknya telah membebaskan lahan calon Teras Malioboro 2. Raja Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat ini juga menunjuk lokasinya berada di utara Teras Malioboro 1. Untuk saat ini sekeliling lokasi calon Teras Malioboro 2 masih ditutup seng.  

“Sudah kami bebaskan, mau mulai Galeri Malioboro untuk bisa bersama selesainya Kantor DPRD yang pindah. Nanti gedung DPRD dijadikan Taman Budaya, kembangkan kawasan budaya di Maliobioro,” katanya.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIJ Srie Nurkyatsiwi membenarkan proses pembebasan lahan telah rampung. Selain itu juga telah tahapan detail engineering design (DED). Termasuk untuk desain bangunan Teras Malioboro 2.

Terkait luasan bangunan, Teras Malioboro 2 akan menempati lahan seluas 2000 meter persegi. Anggaran pembebasan lahan mencapai kisaran Rp 40 Miliar. Pemerintah lanjutnya menggunakan Dana Keistimewaan untuk pembebasan lahan tersebut. 

“Posisi di samping, di belakang TM 1. Nanti tembus dari bekas Beskalan, karena di sana juga dibebaskan dari PU nanti itu ada parkir kan tembus. Jadi ini menjadi bagian yang terkoneksi,” ujarnya.

Disatu sisi, Siwi tak menampik luasan lahan tak cukup untuk menampung seluruh pedagang Teras Malioboro 2. Rencananya akan ada pembagian lokasi. Relokasi juga akan menggunakan lahan di kawasan Kampung Ketandan.

“Belum, nanti kami juga akan bebaskan di daerah Ketandan. Ini proses ya, nanti kan tidak semua lahan bisa dibeli. Tahun ini baru kita bebaskan, luas sekitar 3.500 meter persegi kurang lebih,” katanya. (dwi)

Jogja Raya