
BIAR KEBAL: Proses vaksinasi Lumpy Skin Disease (LSD) pada ternak sapi di kandang sapi Kelompok Ternak Andini Mangambar, Mulungan Kulon, Sendangadi, Mlati (18/1).(MEITIKA CANDRA LANTIVA/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIJ Sugeng Purwanto sebut pihaknya telah mengajukan permintaan vaksin Lumpy Skin Disease (LSD) ke pemerintah pusat. Untuk sementara ini sebanyak 15 ribu dosis untuk kebutuhaan awal. Hanya saja permintaan ini belum sepenuhnya mendapatkan respon.
Sementara ini, permintaan vaksin tidak menyasar semua wilayah. Tercatat baru 1.300 dosis vaksin yang terdistribusi ke Kabupaaten Sleman. Untuk daerah lainnya belum terakomodasi dan belum ada permintaan.
“Dropping vaksin sebanyak 1.300 dosis baru dilakukan di Kabupaten Sleman. Prioritas karena ada temuan belasan kasus LSD. Pekan lalu, vaksinasi di Sleman dilakukan ke-1.065 ekor ternak sapi,” jelasnya dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (30/1).
Sugeng menuturkan saat ini tercatat ada 10 kasus LSD di Kabupaten Sleman. Walau begitu tahapannya masih konfirmasi dan uji laboratorium. Selain itu adapula di Kabupaten Kulonprogo namun masih tahapan verifikasi.
Untuk ternak di wilayah Kabupaten Bantul dan Gunungkidul, Sugeng memastikan belum ada temuan kasus. Meski demikian, pihaknya tetap meminta stakeholder wilayah tetap waspada. Terutama jika muncul ciri-ciri terpapar LSD.
“Kalau boleh mengatakan baru Sleman yang ditemukan kasus (LSD) karena Kulonprogo masih diverifikasi lagi,” katanya.
Sugeng berharap pemerintah pusat segera merespon permintaannya. Sehingga pemenuhan vaksin LSD dapat merata di seluruh kabupaten dan kota. Kaitaannya tak hanya kesehatan ternak namun juga aset milik peternak.
“Selain kami, masing-masing kabupaten juga ada yang melakukan pengajuan sendiri. Kami juga menghimpun usulan-usulan dari kabupaten,” ujarnya. (dwi)