RADAR JOGJA – Puluhan pedagang Jalan Perwakilan mendatangi kompleks Balai Kota Jogja, Rabu (4/1). Aksi ini dilakukan dalam rangka memenuhi undangan audiensi dari Penjabat Wali Kota Jogja Sumadi. Belum sempat bertemu Sumadi, para pedagang Jalan Perwakilan justru dihentikan langkahnya oleh petugas Satpol PP.

Ketua Forum Komunikasi dan Koordinasi Pedagang Jalan Perwakilan Adi Kusuma mengaku kecewa. Terlebih kedatangannya kali ini dalam rangka memenuhi undangan audiensi yang telah dijanjikan sebelumnya. Lokasi relokasi yang diharapkan menjadi solusi juga belum pernah sekalipun dibahas.

Adi mengungkapkan lapak dagangannya kini mulai disegel. Itu artinya, dia dan 21 pedagang lainnya tak lagi bisa berjualan. Hingga saat ini dia belum mendapatkan kepastian hingga kapan lapaknya disegel.

“Mereka berjanji memberikan solusi, tetapi mereka belum ada kepastian soal waktu. Akan ada undangan bagi kami. Mengapa kami lari ke sini, ini sampai kapan. Kami punya karyawan, keluarga, ini sampai kapan tenggang waktunya,” jelas Adi ditemui di Kompleks Balai Kota Jogja, Rabu (4/1).

Adi mengaku tak menolak jika pada akhirnya memang tidak boleh lagi berjualan di Jalan Perwakilan. Hanya saja dia menuntut adanya solusi.

Komunikasi dengan jajaran Pemkot Jogja memang beberapa kali telah dilakukan. Namun, jalan keluar belum juga ditemukan.

“Pembicaraan soal relokasi kita juga belum pernah bicara soal itu, kami kejar juga solusinya apa. Kami tidak menolak, tapi meminta solusi,” katanya.

Dia meminta jadwal audiensi kembali dengan Penjabat Wali Kota Jogja. Selain itu, Adi juga berencana menyurati Gubernur DIJ Hamengkubuwomo X untuk turut mencarikan solusi.

“Kami akan beri surat audiensi ke Sultan, tetap membuka ruang dialog win-win solution,” ujarnya. (isa/dwi)

Jogja Raya