RADAR JOGJA – Menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), segala upaya dilakukan Pemprov DIJ, utamanya untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di dalam Kota Jogja. Kemungkinan menyiapkan parkir di GOR Amongrogo bakal dilakukan sebagai alternatif parkir bus pariwisata.

Sekprov DIJ Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, penggunaan halaman parkir di GOR Amongrogo bisa mungkin dilakukan lagi seperti sebelumnya di momentum Nataru. Ini agar kendaraan berdimensi besar tidak memadati lalu lintas Kota Jogja yang berpotensi menimbulkan kemacetan.

“Sebetulnya (Dishub) sudah rapat, tapi saya belum update. Kita (rencana) menggunakan halaman parkir (GOR) Amongrogo. Jadi orang drop ke Malioboro, busnya parkir di sana nanti, ada mobil shuttle,” katanya kepada wartawan kemarin (19/12).

Aji menjelaskan lahan-lahan aset pemprov dimungkinkan bisa dimanfaatkan sebagai fasilitasi parkir menghadapi libur Nataru nanti. Seperti GOR Amongrogo, Stadion Mandala Krida, dan masih ada lagi. Lahan itu bisa digunakan sebagai pemberhentian penumpang yang hendak menuju destinasi ke pusat Kota Jogja seperti Malioboro. “Apa modelnya shuttle atau antar jemput (penumpang), itu bisa dilakukan. Kita sedang koordinasikan ini,” ujarnya.

Pihaknya juga sedang melakukan inventarisasi even atau kegiatan menyambut tahun baru. Ini untuk mencegah agar tidak ada pertunjukan yang memusat di satu tempat dan menimbulkan kemacetan lalu lintas. Demikian pula jika adanya perayaan diharapkan pertunjukan bisa tersebar di berbagai tempat, sehingga pengunjung bisa terurai.

“Jangan semuanya di Malioboro pada perayaan tahun baru, tapi bisa juga di Kridosono. Tersebar supaya malam tahun baru itu orang mau menikmati tontonan bisa terurai. Malioboro walaupun sudah nggak ada PKL tapi kalau tahun baru mlaku (untuk berjalan) bisa minyak-minyak uwong (orang terinjak-injak),” terangnya.

Meski berlibur tanpa menggunakan kendaraan pribadi tak bisa dihindarkan, Aji tetap mengimbau wisatawan lebih baik memanfaatkan transportasi umum untuk pergi berwisata ke Jogjakarta. Ini agar tidak berpotensi menambah kepadatan lalu lintas.

“Sebetulnya kalau bisa diupayakan mereka yang pergi satu dua orang, lebih baik pakai transportasi umum, kereta misalnya. Di sini nanti banyak kendaraan yang layak,” tambahnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata DIJ Singgih Raharjo mengatakan, Jogja akan menjadi tujuan favorit untuk destinasi wisata pada libur Nataru nanti. Ini terbukti pada rakornas parekraf 2022 menyebut urutan paling tinggi pergerakan wisatawan berada di Jogja. Hal ini perlu direspons baik, namun perlu ada upaya-upaya pembatasan.

“Nah berkaitan dengan libur Nataru kita sudah koordinasikan dengan kabupaten-kota, pelaku festival dan event untuk kemudian tidak menumpuk di satu lokasi. Tapi kita imbau ada penyebaran, jangan sampai over kapasitas,” katanya.

Instansi ini pun berupaya melakukan pemerataan even dalam rangkaian libur Nataru. Selain even yang dipecah di beberapa lokasi, juga akan membuat beberapa rekomendasi lokasi untuk menikmati libur Nataru. “Sehingga itu menjadi guiding bagi wisatawan yang akan menikmati libur Nataru lainnya,” ujarnya.

Adapun even itu seperti ada pementasan di objek wisata Breksi yang diakhiri dengan pertunjukan wayang kulit. Ada surfing di Pantai Wediombo, juga beberapa hotel bintang lima terkonfirmasi mengadakan event-event yang sifatnya internal bagi pengunjung hotel maupun dari luar dengan pembatasan. “Malioboro tanpa event mesti sudah tumpah ruah ya, jadi diharapkan (even) bisa tersebar di beberapa lokasi,” tambahnya. (wia/laz)

Jogja Raya