
BANGGA : Rektor UGM Ova Emilia berpidato dalam Rapat Terbuka Dies Natalis ke-73 UGM di Grha Saba Pramana UGM, Senin (19/12). (DWI AGUS/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Dies Natalis ke-73 Universitas Gadjah Mada memiliki pesan yang kuat. Tercermin dari tema yang diusung Pangan Berdaulat Bangsa Bermartabat. Tema dies ini menjadi pijakan UGM untuk berkontribusi nyata dalam pembangunan Indonesia.
Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D. menuturkan wujud kontribusi hadir secara beragam namun fokus. Diawali dengan penyelesaian masalah ketahanan pangan. Tentunya dengan mendorong terwujudnya pangan berkelanjutan dengan mengoptimalkan sumber daya lokal.
“UGM telah, sedang dan akan melaksanakan Tridharma yang berkaitan dengan kedaulatan pangan. Hal ini tercermin dalam tema-tema usulan penelitian unggulan UGM,” jelasnya dalam Rapat Terbuka Dies Natalis ke-73 UGM di Grha Saba Pramana UGM, Senin (19/12).

Ova memastikan UGM akan terus berkontribusi nyata. Dengan mengoptimalkan peran 18 Fakultas dan 2 Sekolah Vokasi dan kekayaan disiplin yang berjumlah 278 Program Studi. Fokusnya membentuk ekosistem kedaulatan pangan masa depan atau zero hunger.
Guna mewujudkan skema ini, UGM mengusung tiga pemikiran. Pertama dengan mewujudkan pertanian tahan perubahan iklim. Lalu pasokan dan rantai makanan yang independen. Terakhir dengan tata kelola pertanian yang baik.
“UGM merupakan universitas komprehensif yang memiliki potensi besar untuk berkontribusi menyelesaikan tantangan pangan tersebut,” katanya.
Secara umum, Ova memaparkan kedaulatan pangan masuk dalam tujuan Rencana Strategis 2022-2027. Pertama berupa pendidikan tinggi transdisiplin yang unggul, inovatif, inklusif dan aplikatif. Kedua adalah penelitian translasional yang inovatif, produktif dan berdampak bagi masyarakat.
Tujuan ketiga adalah pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas, komprehensif dan berkesinambungan. Keempat berupa menjamin terwujudnya good university governance melalui ekosistem pendukung yang dinamis, terintegrasi dan berkelanjutan. Kelima dengan mewujudkan kampus yang sehat, aman, ramah lingkungan, berbudaya dan bertanggung jawab secara sosial.
Renstra UGM 2022-2027, lanjutnya, disusun berdasarkan isu-isu utama di tingkat nasional dan global. Khususnya yang membutuhkan respon berbagai pihak, termasuk universitas. Dari sekian isu strategis, ketahanan dan kedaulatan pangan menjadi salah satu prioritas.
“Hal tersebut dilatarbelakangi oleh ancaman krisis pangan akibat perubahan iklim, pandemik, dan dinamika geopolitik yang menyebabkan gangguan rantai pasok,” ujarnya.
Fakta ini dikuatkan dengan hasil kajian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional pada 2019. Berupa penegasan pembangunan ekonomi berkelanjutan didukung oleh ketahanan pangan. Bahkan menjadi salah satu bagian dari pilar visi pembangunan Indonesia pada 2045.
“Isu pangan juga termaktub dalam tema Konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) 2022 dengan tema Peran Perguruan Tinggi dalam mewujudkan Kedaulatan Pangan, Energi, dan Obat Menuju Indonesia Emas 2045. Perhatian nasional dan global terkait isu pangan ini sejalan tema kami usung saat ini,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Ova turut menjabarkan capaian UGM. Diantaranya peringkat internasional ke-231 terbaik versi QS World University Ranking, peringkat ke-34 UI GreenMetrics, capaian 150 besar QS WUR by subject dan THE University Impact Ranking SDGs.
Adapula penguatan Pusat Unggulan IPTEK. Anugerah Pengkonservasi Sumber Daya Genetik Tanaman. Penghargaan terakhir atas kontribusinya dalam program ketahanan pangan nasional.
“Prestasi diatas menjadi penyemangat kita untuk terus berkembang dan menjadi pondasi kokoh untuk kemajuan Universitas di tahun-tahun mendatang,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini adapula penyerahan Anugerah Hamengku Buwono ke-IX. Pada tahun ini diterima oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, S.E., M.Sc., Ph.D., sedangkan Anugerah Universitas Gadjah Mada pada tahun ini diberikan kepada Ir. Agus Priyatno, IPU. dan Rimawan Pradiptyo, S.E., M.Sc., Ph.D.. (*/dwi)