
SOSIAL : Masyarakat sedang melakukan donor darah di PMI Kota Jogja, Rabu (16/11). (ANNISSA KARIN/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Dalam seminggu terakhir, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jogja mencatat kritisnya stok golongan darah AB+. Per hari ini, Rabu (16/11) hanya tersedia sebanyak 8 kantong darah AB+ yang siap untuk digunakan. Sementara darah yang siap diproduksi ada sebanyak 7 kantong.
Kasub Pencari Pelestari Donor Darah Sukarela (P2D2S) PMI Kota Jogja Ichsan Malik menjelaskan permintaan akan golongan darah AB+ sedang tinggi. Selain itu, jumlah pendonor darah juga terpantau menurun beberapa waktu terakhir.
Menurutnya, ini karena seringnya curah hujan yang turun pada sore hari. Berdampak pada minat masyarakat untuk datang ke PMI. Selain itu cuaca hujan juga berpengaruh pada kesehatan pendonor.
“Sudah mulai musim penghujan, biasanya pendonor akan menurun berkunjung ke markas kami. Kegiatan kami juga tidak maksimal. Cuaca beberapa hari terakhir membuat kondisi para pendonor tidak sehat,” jelasnya saat ditemui di Markas PMI Kota Jogja, Rabu (16/11).
Dalam cuaca normal, PMI Kota Jogja bisa melayani hingga 70 pendonor. Saat ini menurun hingga 50 pendonor saja. Donor darah di PMI Kota Jogja dilayani setiap hari hingga pukul 20.30 WIB.
Sementara untuk gelaran donor darah di luar, kini dilaksanakan satu kali dalam sehari. Bekerja sama dengan berbagai institusi dan komunitas. Guna meningkatkan stok darah di Jogjakarta.
“Kita yang masih sehat silakan donor darah di PMI Kota Jogja. Kami siap membantu. Bagi teman-teman komunitas atau instansi silahkan bisa mendaftarkan diri yang ingin menyelenggarakan kegiatan donor darah. Kami siap support,” katanya.
Salah satu pendonor Sri Mulyani menjadikan donor darah sebagai kebiasaan rutin. Meski demikian, Sri sempat tak mendonorkan darahnya selama pandemi. Alasannya adalah adanya pembatasan mobilitas.
“Absen cukup lama karena waktu itu mobilitas sangat terbatas. Sekarang setelah mulai longgar, bakal aktif donor darah lagi,” ujarnya.
Sri mengaku tak takut untuk mendonorkan darahnya. Selain rutin, dia juga telah terbiasa dengan proses donor darah. Termasuk merasakan tajam dan dinginnya jarum suntik.
Beberapa proses skrining juga dilakukan sebelum pengambilan darah. Misalnya pemeriksaan tekanan darah dan kadar hemoglobin. Pemilik golongan darah O ini mengaku merasakan banyak manfaat usai mendonorkan darahnya.
“Seringnya donor darah di PMI Kota Jogja. Efeknya badan terasa lebih enteng. Kemarin pandemi hampir dua tahun stop dulu, ini baru setahun rutin lagi,” katanya. (isa/dwi)