RADAR JOGJA – Gubernur DIJ Hamengku Buwono X (HB X) turut berdukacita atas meninggalnya salah seorang siswa SD Muhammadiyah Bogor Playen Gunungkidul. Dia meminta agar kejadian ini tak terulang lagi kedepannya. Untuk menjamin kualitas fasilitas sekolah demi keamanan siswa dan gurunya.

Diketahui bahwa salah seorang siswa berinisial FA, 12, meninggal dunia usai mendapatkan pertanyaan medis, Selasa (8/11). Siswa ini tertimpa rangka baja ringan yang roboh saat proses belajar mengajar sedang berlangsung. Dugaannya akibat tak kuat menyangga beban genteng press.

“(Investigasi) Sudah ditangani (Pemkab) Gunungkidul. Ya kasihan yang menolong yang kena (meninggal),” jelasnya ditemui di Kompleks Kepatihan Pemprov DIJ, Rabu (9/11).

HB X meminta instansi terkait khususnya jajaran Pemkab Gunungkidul mendalami kasus ini. Terlebih usia konstruksi bangunan masih terbilang baru. Namun roboh dan akhirnya menimpa para siswa yang berada di bawahnya.

Kondisi semakin rawan karena Jogjakarta saat ini masuk musim penghujan. Sehingga berpotensi menimbulkan bahaya pula untuk konstruksi bangunan yang tak kuat. HB X meminta agar langkah antisipasi diawali dari ketahanan bangunan sekolah.

“Kalau itu sebetulnya kabupaten sudah tahu sendiri, mereka perlu bantuan atau tidak. Kalau hal seperti itu kabupaten kota anggaran ada semua karena itu harus masuk untuk darurat,” katanya.

Kapolda DIJ Irjen Pol Suwondo Nainggolan pastikan pihaknya memberikan atensi atas peristiwa ini. Diawali dengan proses pencarian informasi. Baik dari keterangan saksi maupun barang bukti.

Proses awal adalah penyelidikan dibawah Polres Gunungkidul. Guna mengetahui secara mendetail runutan kejadian yang sesungguhnya. Hingga akhirnya menyebabkan atap roboh dan menimpa para siswa.

“Pasti itu akan dicari dari pihak sekolah, pengembang. Cara mencari atau penyelidikan kami serahkan ke Polres,” tegasnya.

Ditanya tentang kemungkinan tersangka, Suwondo tak ingin terburu-buru. Dia mengutamakan proses penyelidikan oleh para penyidik Polres Gunungkidul. Hingga akhirnya didapatkan fakta penyebab robohnya atap SD Muhammadiyah Bogor Playen Gunungkidul.

Ini harus didalami dulu pidana atau bukan, kalau bukan pidana maka tidak pernah akan naik penyidikan. Ini kami independensi untuk mengetahui peristiwa tersebut, tidak boleh kira-kira. Tidak target (waktu), ini penyidik untuk memastikan pidana atau tidak,” ujarnya. (Dwi)

Jogja Raya