
MANGUBAGYA : Para seniman melukis secara on the spot dalam acara Dirgahoree Mas Tugiman di Plaza Tamansari Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Jumat (28/10). (DWI AGUS/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Para sahabat dan simpatisan Ganjar Pranowo di Jogjakarta menggelar Dirgahoree Mas Tugiman. Ini sebagai wujud memperingati hari ulang tahun ke-54 Ganjar Pranowo. Bertempat di Plaza Tamansari Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Jumat (28/10).
Ketua Panitia Wawan Siswantono menuturkan kegiatan tak hanya sekadar peringatan hari ulang tahun Ganjar Pranowo. Tapi juga memperingati Hari Sumpah Pemuda. Itulah mengapa kegiatan dikemas juga dalam Kenduri Rakyat.
“Jadi kegiatan hari ini sebenarnya merupakan keinginan bersama dari teman-teman pengagum mas Ganjar, banyak yang dari teman sekolah, ada yang dari SMA, teman kuliah, pecinta alam, teman main sewaktu beliau masih di Jogja. Sekaligus memperingati Sumpah Pemuda,” jelasnya ditemui di lokasi acara, Jumat (28/10).
Wawan menegaskan kegiatan ini bukanlah deklarasi politik. Bahkan tak ada partai atau tokoh politik yang terlibat dalam acara ini. Seluruhnya murni dari para sahabat dan simpatisan Ganjar Pranowo di Jogjakarta.
Walau begitu, Wawan tak menampik Ganjar adalah sosok pemimpin yang ideal. Terbukti dalam kepemimpinannya sebagai Gubernur Jawa Tengah. Mampu mengayomi rakyat dan terbuka akan kritikan.
“Mas Ganjar sekarang ini menjadi salah satu nasional yang masuk dalam prosesi kandidat capres tahun 2024. Tentu teman-teman yang dulu merasa dekat dengan mas Ganjar, yang masih selalu mengidolakan mas Ganjar ya berharap mas Ganjar bisa menjadi alternatif pemimpin nasional di periode yang akan datang,” katanya.
Wawan memastikan sosok Ganjar saat ini bukanlah pencitraan. Ciri khas masa lalu tetap melekat hingga saat ini. Mulai dari ramah kepada siapapun, sederhana meski telah menjadi pejabat publik.
“Jadi ada kesannya sok merakyat, dari dulu memang rakyat dia berangkat dari orang yang tidak berada, yang hidup pas-pasan, ya memang begitu itu gaya orang-orang marjinal,” ujarnya.
Untuk pementasan, Wawan melibatkan para pelaku seni di Jogjakarta. Mulai dari pelukis, grup angklung hingga kelompok seni barongsai. Semuanya tampil di Amphitheater Plaza Tamansari.
Dirgahoree Mas Tugiman dibuka dengan pawai dua bregada rakyat. Dalam barisan terlihat empat gunungan tumpeng. Untuk kemudian dibawa ke Amphitheater Plaza Tamansari.
“Nasi kuning jumlahnya 54 sesuai dengan usia mas Ganjar saat ini. Lalu ada melukis secara on the spot, ada 40 orang melukis secara langsung, itu akan sebagai hadiah teman-teman Jogja sebagai kado ulang tahun,” katanya. (Dwi)