RADAR JOGJA – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebut banjir Jakarta adalah pertanda alam. Tepatnya pasca deklarasi capres Anies Baswedan oleh partai Nasional Demokrat. Menurutnya partai besutan Surya Paloh tersebut harus ikut menjelaskan kepada masyarakat.

Pernyataan ini terlontar saat kondisi banjir di Jakarta tak membaik. Berdasarkan data terbaru BNPB per Senin (10/10) pukul 09.00 WIB, ada 68 RT di 9 kelurahan di Jakarta yang terendam banjir. Presentasenya sebesar 0,223 persen dari 20.470 RT di wilayah Jakarta.

“Sering kali politik itu melupakan bagaimana alam juga berbicara. Jadi ini saya di Jogja kan ketika saya ketemu datang di Jogja banyak yang bertanya ini setelah Anies dideklarasikan (jadi capres) oleh Nasdem kenapa alam tidak bersahabat,” jelasnya ditemui di Fisipol UGM, Senin (10/10).

Atas pertanyaan ini, Hasto menilai Nasdem harus ikut menjawab. Dia mencontohkan saat PDIP mengusung Joko Widodo. Kala itu partainya pasang badan dan bertanggungjawab.

“Itu pertanyaan masyarakat. Itu NasDem yang harus menjawab,” katanya.

Hasto mencontohkan saat PDIP mengusung Jokowi sebagai capres, partai bertanggungjawab penuh. Kondisi yang sama juga pernah dialami saat Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Menurutnya tindakan itu adalah hukum demokrasi. Terlebih untuk saat ini Anies Baswedan adalah capres yang diusung Nasdem. Sehingga memiliki andil besar dalam menjawab setiap pertanyaan masyarakat.

“Karena ketika dulu kami mencalonkan Pak Jokowi, ketika ada apa-apa dengan Pak Jokowi kami berdiri di depan. Dulu ketika Pak Jokowi jadi gubernur kami. Ketika ada apa-apa dengan Pak Jokowi kami yang di depan. Itu hukum demokrasi,” tegasnya.

Banjir yang melanda Jakarta meluas di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Tercatat, ada 20 RT di 5 kelurahan, wilayah Jakarta Selatan yang sempat terendam banjir. Adapula 48 RT di 4 Kelurahan di Jakarta Timur.

Banjir di sejumlah wilayah di Jakarta ini disebabkan oleh luapan Kali Ciliwung. Ketinggian sempat mencapai 2,7 meter di Kelurahan Bidara Cina. (Dwi)

Jogja Raya