
SOSOK : Rektor UGM Ova Emilia ditemui di bantaran sungai Code, Sinduadi, Mlati Sleman, Selasa (20/9). (DWI AGUS/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Rektor UGM Ova Emilia ingatkan agar tak lengah terkait wacana berakhirnya pandemi Covid-19. Potensi bahaya tetap ada sewaktu-waktu. Termasuk melonjaknya kembali kasus pasca melandai.
Dia mencontohkan kasus polio di Amerika Serikat. Pada awalnya kasus terkendali setelah pandemi berakhir. Hanya saja saat ini Negeri Pakan Sam menetapkan status darurat atas sebaran virus polio.
“Polio, sekarang di Amerika tiba-tiba ada polio lagi. Itu karena adanya kejadian-kejadian di mana kita tidak mitigasi atau melihat itu sebagai hal yang mengancam. Sehingga orang lengah. Kita semua harus tetap waspada,” tegasnya ditemui di bantaran Sungai Code, Sinduadi Mlati, Sleman, Selasa (20/9).
Disatu sisi, Ova meyakini WHO memiliki perhitungan dan kajian terkait berakhirnya pandemi Covid-19. Acuannya adalah sebaran virus dalam skala global. Apabila terkendali maka wajar apabila menghembuskan wacana berakhirnya pandemi Covid-19.
Ova menuturkan setiap wilayah atau negara memiliki karakter yang berbeda. Termasuk penanganan kasus Covid-19. Data inilah yang kemudian menjadi landasan WHO atas kondisi pandemi Covid-19.
“Kalau WHO sudah menyampaikan seperti itu, artinya itu kan sudah ada perhitungannya. Tapi dikembalikan lagi masing-masing wilayah mempunyai kekhasan. Itu sifatnya kan proporsional dan relatif,” katanya.
Guru Besar UGM Bidang Pendidikan Kedokteran memandang kasus Covid-19 di Indonesia telah terkendali. Acuannya adalah angka kasus harian hingga imunitas komunal di masyarakat. Termasuk capaian vaksinasi di seluruh provinsi.
Ova juga menilai angka kematian akibat Covid-19 turun drastis. Berbanding terbalik saat awal pandemi. Kala itu selain angka kematian tinggi, potensi pasien meninggal dunia juga terlatih tinggi.
“Angka kematian pada orang-orang yang memang sudah vaksin, risiko kematian kecil. Sehingga dengan begitu dimulailah program-program aktivitas yang sifatnya tatap muka, yang saya kira itu tidak masalah,” ujarnya.
Walau begitu, Ova meminta masyarakat tetap waspada. Berakhirnya pandemi bukan berarti virus menghilang. Potensi penularan virus tetap ada dan bisa terjadi sewaktu-waktu.
Pemerintah, menurutnya, juga harus memiliki langkah preventif. Berupa upaya mitigasi atas bahaya Covid-19. Tentunya dengan menerapkan sistem yang sudah berjalan.
“Monitoring lapangan secara terus menerus untuk melihat dinamika, penularan dan dinamika muncul hilangnya suatu penyakit itu memang harus ada. Itu yang akan membuat kebijakan pemerintah untuk berbuat apa,” katanya. (Dwi)