RADAR JOGJA – Fenomena cover lagu marak dilakukan oleh musisi muda sebagai ajang unjuk diri. Dosen Pendidikan Seni Musik, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Drijastuti Jogjaningrum memberikan tanggapan. Cover lagu pada prinsipnya membawakan lagu karya orang lain. Baik dengan atau tanpa mengubah aransemen, dan dengan atau tanpa tujuan mencari popularitas dan penghasilan.
Oleh sebab itu, kegiatan cover lagu semestinya aman dilakukan. Jika hanya dilakukan sebagai awalan, atau pijakan musisi baru agar dikenal. “Untuk awalan agar dikenal orang, saya rasa sah-sah saja. Tapi selanjutnya, harus punya jati diri dan berani membawakan karya sendiri,” ujarnya saat dihubungi Radar Jogja kemarin (29/7).
Drijastuti pun menyatakan, alasan utama seseorang melakukan cover lagu jelas untuk mencari popularitas. Jika orang tersebut benar ingin terjun ke dunia musik dan menjadi musisi, maka wajib baginya memiliki jati diri. “Mencari popularitas dan penghasilan lewat jalan tol,” sindirnya.
Perempuan 51 tahun ini menuding, pada dasarnya pemusik yang hanya melakukan cover lagu pada dasarnya tidak memiliki kemampuan dalam berkarya. Sehingga dia mengambil jalan pintas untuk cepat terkenal. Cara yang dipilih adalah cover lagu dari lagu yang sudah tersohor. “Paling mudah cover lagu orang lain yang terkenal dengan harapan bisa lebih baik dan lebih terkenal dari penyanyi sebelumnya,” sindirnya.
Contoh kasus yang belakang sempat menghebohkan dunia maya adalah Tri Suaka cs. Tri Suaka kerap membawakan lagu-lagu dari musisi terkenal. Kemudian turut mengangkat namanya untuk dikenal publik. Tri Suaka juga membagikan atau mengunggah aktivitasnya saat cover lagu. Ini menuai pro dan kontra.
“Setahu saya, YouTube sendiri secara otomatis sudah memberikan hak kepada pencipta berupa royalti. Tidak seperti dulu, semua penghasilan masuk ke pelaku cover,” jabarnya.
Selanjutnya, Drijastuti membagikan tips aman bagi masyarakat yang ingin cover lagu. Perempuan yang saat itu tengah berada di Bali ini menekankan, jangan sembarangan mengubah atau mengaransemen ulang lagu yang akan dibawakan. “Kemudian selalu hargai pencipta lagu dengan cara menuliskan nama pencipta,” tandasnya. (fat/laz)