RADAR JOGJA – Pelaku pariwisata berharap penerbangan internasional bertambah. Sebab, penerbangan internasional dipercaya dapat menumbuhkan geliat pariwisata secara signifikan. Serta berdampak pula pada upaya pengembangan dan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Salah satu yang mendambakan bertambahnya penerbangan luar negeri adalah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIJ. Ketua PHRI DIJ Deddy Pranowo Eryono menyebut, pihaknya mengharapkan peningkatan wisatawan mancanegara. Namun, angan itu terhadang oleh penerbangan yang masih terbatas.

Menurut sepengetahuan Deddy, baru ada satu penerbangan internasional yang dilayani Yogyakarta International Airport (YIA). Tapi dampak terhadap pendapatan ekonomi, sudah dirasakan oleh pelaku usaha hotel dan restoran di Jogjakarta. “Signifikan, paling tidak mendatangkan wisatawan asing dari Asia Tenggara,” ujarnya saat dihubungi Radar Jogja Senin (23/5).

Untuk itu, Deddy mendorong ditambahnya penerbangan internasional ke YIA. Dengan begitu, wisatawan mancanegara dapat lebih leluasa masuk Jogjakarta. “Kedatangan wisatawan mancanegara itu tergantung dari direct flight,” jelasnya.
Deddy pun menegaskan pentingnya sinergi antarlembaga. Agar perjalanan wisatawan mancanegara masuk ke Jogjakarta semakin mudah. Guna tumbuhnya percepatan dalam pemulihan ekonomi. “Semua harus bersatu untuk membangkitkan ekonomi di sektor pariwisata,” cetusnya.

Dihubungi terpisah, General Manager YIA Agus Pandu Purnama membeberkan, saat ini bandaranya telah melayani dua kali penerbangan internasional per minggu. Penerbangan itu dilakukan tiap hari Jumat dan Minggu. “Juni kami akan menambah jadi empat kali. Mulai Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu,” sebutnya.

Sedangkan pada bulan Juli, maskapai penerbangan internasional akan ditambah. Kendati penerbangan masih dari sekitar Asia Tenggara. “Ini baru minggu-minggu pertama. Saya kira sangat mungkin untuk bertambah. Makanya saya butuh kolaborasi,” ucapnya.

Menurut Pandu, penyedia jasa perjalanan sangat berperan penting. dalam membuka kemungkinan ditambahnya penerbangan internasional. “Travel agent ini aktif mendatangkan turis dari luar, sesuai dengan kesiapan pariwisata di Jogjakarta. Saya kira sangat mungkin, YIA menerima penerbangan dari Eropa. Tunggu saja,” lontarnya.

Diakui, sejauh ini penerbangan dari Eropa belum masuk ke YIA. Paling dekat penerbangan berhenti di Jakarta. Itu pun transit dulu di Singapura atau Malaysia. Setelah itu wisatawan harus membeli tiket penerbangan lanjutan yang berbeda.

“Belum ada rute langsung ke Jogjakarta. Saya kira makin banyak perminat wisata ke Jogja, pasti nanti ada direct flight-nya. Yang jelas, kami persiapkan sarana prasarana. Supaya saat ada permintaan, kami sudah siap,” tandas Pandu. (fat/laz)

Jogja Raya