RADAR JOGJA – Wali Kota Jogja periode 2017-2022 Haryadi Suyuti mengaku tak titip pesan apapun kepada Penjabat Wali Kota Jogja Sumadi. Hanya saja dia berjanji akan mendukung kinerja pemerintahan selama setahun kedepan. Ini sudah menjadi komitmen bersama dengan Wakil Wali Kota Jogja periode 2017-2022 Heroe Poerwadi.

Haryadi mengakui dinamika Kota Jogja sangatlah kompleks. Meski luas administrasi daerah paling kecil, namun menjadi sentra segala aspek. Baik tata pemerintahan, aspek sosial, ekonomi dan lain sebagainya.

“Saya tidak akan titip, tapi saya siap mendukung apa yang dilakukan penjabat Wali Kota Jogja. Apa yang belum, apa yang sudah, apa yang akan, setelah ini saya, pak Heroe setiap waktu menyiapkan waktu mendukung pak Sumadi,” jelasnya ditemui di Bangsal Kepatihan Pemprov DIJ, Minggu (22/5).

Tentang masa jabatan, Haryadi tidak mempermasalahkan. Adanya kekosongan 2 tahun menurutnya sudah dipersiapkan secara matang. Salah satunya dengan adanya penjabat wali kota hingga Pemilu Serentak 2024.

Saat dilantik 2017, Haryadi dan Heroe berkomitmen tinggi terhadap tata kelola pemerintahan. Termasuk tidak mempermasalahkan jeda kekosongan pemerintahan selama 2 tahun. Sehingga saat dilantik 2017, sudah siap selesai di 2022.

“Bersama pak Heroe, saya sudah sepakat bahwa begitu dilantik 2017 akan selesai 2022, bukan suatu hal yang dipermasalahkan. Kerjakan saja 5 tahun tidak akan lama dan selesai 22 Mei 2022. Alhamdulillah kami masih sehat dan siap membangun pak Madi,” katanya.

Bupati Kulonprogo Sutedjo mengaku siap berkolaborasi dengan Penjabat Bupati Kulonprogo Tri Saktiyana. Terutama dalam menjalankan ragam kebijakan pemerintahan. Baik secara internal maupun terkait kebijakan publik.

“Kami berdua (dengan Fajar Gegana) mendukung, bisa menjalankan tugas sebaik baiknya. Kami siap apabila dibutuhkan komunikasi untuk kemajuan Kulonprogo pemerintahan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Beda dengan Haryadi, Tedjo menitipkan sejumlah pesan kepada Penjabat Bupati. Agar dapat melanjutkan kebijakan sebelumnya. Tujuannya agar sistem yang sudah berjalan tidak terganggu.

Selain itu adapula sejumlah pekerjaan rumah yang belum selesai. Tedjo berharap ditangan Tri Saktiyana, warisan pekerjaan bisa rampung. Terutama yang terkait dengan pembangunan Kabupaten Kulonprogo.

“Ada hal yang perlu dikembangkan menjadi PR di Kulonprogo, kami sepakat perlu ditingkatkan bisa dilakukan oleh PJ (penjabat). Tentu OPD akan sangat siap membantu beliau, bisa menjalankan tugas sebaik-baiknya,” katanya.

Sumadi mengaku siap menjalankan manajemen pemerintahan kota Jogja. Dia juga berjanji akan terus berkomunikasi dengan Haryadi Suyuti dan Heroe Poerwadi. Agar setiap kebijakan yang diambil tidak bertentangan dengan kebijakan sebelumnya.

“Siap melaksanakan, nanti koordinasi dengan pejabat di kota Jogja dan sembari sowan ke pak Wali dan pak Wawali periode sebelumnya. Apa prioritas-prioritas yang dilanjutkan,” ujar pria yang juga menjabat Asisten Bidang Pemerintahan dan Administrasi Umum Sekretaris Provinsi Pemprov DIJ ini.

Penjabat Bupati Kulonprogo Tri Saktiana mengaku akan berkoordinasi secara intens. Tak hanya di lingkungan Pemkab Kulonprogo tapi juga vertikal. Baik kepada Pemprov DIJ maupun pemerintah pusat.

Asisten Sekretaris Provinsi Pemprov DIJ Bidang Perekonomian dan Pembangunan mengaku ada sejumlah persiapan. Seperti mempersiapkan Pemilu Serentak 2024. Hingga program kesejahteraan masyarakat.

Terkait kesejahteraan masyarkat dan pengentasan kemiskinan, dia akan berkoordinasi dengan pejabat sebelumnya. Termasuk mendalami data di instansi terkait. Agar kebijakan yang diambil dapat menjadi solusi.

“Dibanding kota presentase kemiskinan di Kulonprogo lebih tinggi sedikit lalu usia harapan hidup lebih panjang. Sehingga perlu hal khusus jangan sampai harapan hidup panjang tapi presentase kemiskinan tinggi,” katanya.

Tri Saktiyana optimis tak akan menemui kendala berarti selama menjadi Penjabat Bupati Kulonprogo. Terlebih dia dan Sutedjo berasal dari almamater yang sama. Sehingga mudah menyelaraskan visi dan misi dalam pemerintahan.

“Sudah dibekali landasan konsep yang bagus oleh Bupati dan Wabup yang lama. Kebetulan saya dan Pak Tedjo sesama satu perguruan, alumni padepokan ilmu pemerintahan,” ujarnya. (Dwi)

Jogja Raya