RADAR JOGJA – Pertumbuhan kasus Covid-19 di Kota Jogja terus menunjukkan grafik peningkatan. Namun melonjaknya kasus yang terjadi ini tak mempengaruhi bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit. Sebab, mayoritas atau 87 persen pasien merupakan orang tanpa gejala (OTG), sisanya gejala ringan.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Jogja Heroe Poerwadi (HP) mengatakan, sebagian besar pasien terkonfirmasi positif tanpa bergejala. Sehingga, kondisi ini tak mempengaruhi keterisian bed perawatan Covid-19 di rumah sakit Kota Jogja. “Memang terus ada peningkatan kasus, tapi BOR masih rendah,” katanya Minggu (13/2).
HP menjelaskan, BOR di rumah sakit tergolong rendah yaitu hanya 22 persen. Itu pun yang mengisi tidak semua merupakan warga Kota Jogja. Masih ada beberapa pasien dari luar kota maupun pelaku perjalanan.
Kendati demikian, pemkot berupaya menambah daya tampung lokasi selter isolasi terpusat (isoter) di Tower II Rusunawa Bener, Tegalrejo yang baru saja selesai dibangun. Ini seiring jumlah pasien Covid-19 di selter semakin bertambah, karena mereka tidak tergolong memiliki gejala berat. Nanti akan ada tambahan 84 unit tempat tidur perawatan pasien Covid-19 untuk melengkapi Isoter Tower I Rusunawa Bener.
“Kami akan secepatnya membuka Tower II Rusunawa Bener untuk menambah daya tampung. Mereka memang sebagian ada para pelaku perjalanan. Sudah ada beberapa masuk warga kota sih, tapi gejala ringan,” jelasnya.
Berdasarkan laporan harian Covid-19 Kota Jogja, per kemarin (13/2) ada tambahan kasus sebanyak 312, sehingga total hariannya mencapai 1.411 kasus. Jumlah ini meningkat tajam selang satu hari sebelumnya. Pada Sabtu (12/2) total kasus harian tercatat 1.110 kasus dan 279 terkonfirmasi positif.
“Paling penting saat ini, saya mohon masyarakat tetap jalankan prokes dengan baik. Itu satu-satunya cara untuk menahan. Kalau kita bisa melakukan itu, insya Allah bisa mempercepat proses gelombang Omicron saat ini,” terangnya.
Namun demikian, disebut Wakil Wali Kota Jogja ini bahwa kasus Omicron di Kota Jogja belum teridentifikasi. Hanya masih berstatus probable sebanyak 56 kasus melalui pemeriksaan SGTF. Dan, saat ini masih diproses pemeriksaan di laboratorium WGS.
“Jadi kalau kemarin di DIJ ada pengumuman sekitar 73 kasus Omicron, Jogja tidak termasuk di situ. Omicron kota belum ada,” tambahnya, yang menyebut kasus meninggal di kota sudah jarang terjadi. (wia/laz)