
TILIK MALIOBORO : Gubernur DIJ Hamengku Buwono X bersama jajaran Pemprov DIJ dan Pemkot Jogja tengah berjalan-jalan di kawasan pedestrian Malioboro, Jumat sore (11/2). (ANNISA KARIN/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Gubernur DIJ Hamengku Buwono X (HB X) mengatakan pihaknya bersama dengan jajaran Pemkot Jogja akan merampungkan penataan kawasan Malioboro selama tiga bulan ke depan. Penataan dilakukan terutama di kedua Teras Malioboro. Tepatnya setelah relokasi PKL rampung pada Senin lalu (7/2).
HB X menyebut penataan bertujuan memberikan rasa nyaman. Khususnya kepada para pengunjung di kawasan Malioboro. Penataan yang optimal, lanjutnya, dapat menunjang roda perekonomian.
“Kami juga akan melangkah untuk toko-toko dan sebagainya. Nanti baik itu pengecatan, untuk masalah perbaikan lampu, kabel, saluran limbah dan air. Itu sama-sama akan kita perbaiki semua dengan harapan mereka yang ada di Malioboro ini lebih nyaman,” jelas HB X saat meninjau jalur pedestrian Malioboro, Jumat (11/2).
Pemprov DIJ dan Pemkot Jogja nantinya tak hanya akan melakukan pembenahan. Rencananya, sebanyak dua kali dalam seminggu akan digelar panggung kesenian di kedua Teras Malioboro. Hal ini diadakan guna mengajak masyarakat untuk mengunjungi Teras Malioboro.
Targetnya berlangsung setiap Selasa dan Sabtu. Selain itu juga akan ada program rutin dari Balai Cagar Budaya. Wujud program tentu menyesuaian dengan spirit di kawasan Malioboro.
“Bisa dua kali dalam seminggu yaitu Selasa dan Sabtu. Lalu ada program yang lain oleh Balai Cagar Budaya yang ada di Dinas Kebudayaan Kota Jogja. Baik itu menyangkut galeri seni atau street art sepanjang Malioboro,” kata HB X.
Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti menyebut Malioboro menjadi kawasan Cagar Budaya Malioboro. Hal ini menyusul Malioboro yang telah didaftarkan kepada lembaga UNESCO. Tepatnya sebagai salah satu kawasan cagar budaya.
Pihaknya menegaskan akan bertanggung jawab penuh. Untuk menghadirkan kenyamanan, keindahan dan ketertiban di kawasan Malioboro. Sehingga para pengunjung tak hanay betah tapi juga memahami filosofi sumbu filosofis Malioboro.
“Selama waktu tiga bulan, bersama-sama kami dapat subsidi gubernur untuk sama-sama menata Malioboro menjadi kawasan yang indah, bersih, dan nyaman,” ujar Haryadi.
Haryadi menegaskan di dalam Malioboro tetap ada PKL. Hanya saja saat ini lokasinya ditata dan terbagi menjadi dua tempat, yakni di Teras Malioboro satu dan dua. Ini juga sebagai upaya mendukung Malioboro sebagai kawasan Cagar Budaya Malioboro.
“Jadi jangan lagi nanti di sini pasca relokasi PKL dan sebagainya, tidak ada karena teman-teman PKL bergeser. Bukan di Malioboro tidak ada PKL. PKL nya bergeser ke Teras Malioboro satu dan dua,” kata Haryadi. (isa/dwi)