RADAR JOGJA – Komunitas fun football belakangan ini makin menjamur di berbagai pelosok negeri. Terlebih di masa pandemi Covid-19 yang mulai muncul sejak awal 2020 lalu.

Meski sifatnya fun, tak jarang mereka rela merogoh kocek lebih dalam untuk mendukung kegiatannya. Seperti sewa lapangan bagus, bahkan stadion berkelas internasional. Termasuk mengundang fotografer khusus.

Di Jogjakarta sendiri, komunitas penghobi si kulit bundar itu bahkan mencapai puluhan sampai ratusan. Beberapa di antaranya seperti X-Space, Slow FC, Satwa FC, PSSG, Gudeg FC, Alumni Sadhar, Troy FC, Ceria FC, Naladhipa FC, FBI, White Angel, Kaku FC, Misez, Oranje, WAFC, Renjana, Lobreng, GUFO, dan APS.

“Banyak banget. Puluhan bahkan mungkin sampai 100-an komunitas sepak bola,” ujar salah satu pelaku fun football Klemens Setya Puja Kiswara kepada Radar Jogja kemarin (28/1).

Pria yang biasa disapa Kisworo ini mengatakan, munculnya komunitas sepak bola karena minat masyarakat di masa pandemi cukup tinggi dari sebelumnya. Selain itu, ada banyak manfaat yang didapat dari fun football. “Yang pertama tentu saja untuk menjaga kesehatan dan kebugaran. Terus nambah teman juga,” katanya.

Dari komunitas itu lah Kisworo banyak mengenal orang dari berbagai profesi. Mulai guru, dosen, dokter, wiraswasta, dan lain-lain. “Walau tujuannya main bola, kami sering ngomongin hal selain bola. Entah makanan, kerjaan, dan sekadar bercandaan gitu. Jadi sering banget, pokoknya kalau ikut klub yang tujuannya fun,” ungkapnya.

Lebih lanjut pria 27 tahun itu menuturkan, dirinya sudah mengikuti fun football sejak awal 2021. Berawal dari sekadar hobi, lantas berlanjut sampai sekarang. Latihan maupun tanding rutin digelar seminggu sekali di homebase mereka, Lapangan UII. “Kalau lagi banyak orang kami internalan. Kalau sedikit, biasanya cari lawan tanding. Kadang ada pemain Liga 1,2,3 yang lagi free dan mantan Timnas juga join,” bebernya.

Tidak jarang turnamen antarkomunitas pun digelar. Seperti yang diikuti Kisworo saat ini di Lapangan Kenari, Kota Jogja. Turnamen itu diadakan oleh White Angel. “Fun football sih dan enggak boleh ada pemain pro di situ. Tapi tetap saja seru, karena semua tim ngotot pengin menang, bahkan beberapa ada yang bersitegang. Ya, namanya juga kompetisi,” papar guru di SMA Stella Duce 1 Jogjakarta itu. (ard/laz)

Jogja Raya