RADAR JOGJA – PSIM Jogja gagal menang dalam tiga laga awal Grup C kompetisi Liga 2 2021. Mereka menelan sekali kekalahan dan dua kali imbang. Nah, di laga pekan keempat pasukan Seto Nurdiyantara bertekad bangkit. Menghadapi PSG Pati di Stadion Manahan, Solo, sore ini (19/10).
Tak hanya untuk mendongkrak motivasi Aditya Putra Dewa cs di pertandingan berikutnya. Kemenangan sangat penting untuk menjaga asa klub berjuluk Laskar Mataram itu lolos ke babak penyisihan grup. Karena itu, mereka tak ingin kembali mendapat hasil minor.
Namun untuk mencuri poin dari Java Army -julukan PSG Pati- tentu bukan perkara mudah. Seto menyadari betul hal tersebut. “Pati punya materi pemain yang cukup bagus. Apalagi di grup ini, kualitas pemain juga sama merata,” kata Seto dalam konferensi pers virtual kemarin siang (18/10).
Bukan hanya pemain, Seto juga cukup mewaspadai kebangkitan PSG di tangan juru taktik anyar Joko Susilo. Ia menilai datangnya eks pelatih Persik Kediri itu bakal membikin PSG lebih kuat. Mereka juga baru saja mendaratkan beberapa amunisi baru seperti Junda Irawan, Mardiono ‘Nono’, dan penyerang naturalisasi, Osas Saha.
Meski begitu, Seto menegaskan, apapun yang terjadi timnya bakal berjuang maksimal di lapangan. Untuk merealisasikan kemenangan, ia sudah mewanti-wanti pemainnya untuk tetap fokus dan tampil lepas di laga sore nanti. Secara keseluruhan, pelatih asal Kalasan, Sleman, itu menyebut timnya dalam kondisi baik. “Pada dasarnya kami hampir semua oke. Harapan saya evaluasi dari pertandingan sebelumnya jadi motivasi lebih anak-anak. Semoga bisa ambil poin penuh,” ujarnya.
Menghadapi PSG, klub kebanggaan Brajamusti dan The Maident itu dipastikan tidak berkekuatan penuh. Gelandang PSIM Yudha Alkanza kembali absen lantaran terkena sanksi dari komisi disiplin alias Komdis PSSI. Hukuman itu didapat saat laga versus Hizbul Wathan FC (4/10).
“Yudha mendapat sanksi komdis dengan terbukti melakukan tindakan tidak sportif dan melanggar fair play kepada pemain lawan serta mendapat kartu merah langsung,” jelas Media Officer (MO) PSIM Ditya Fajar Rizkizha.
Selain Yudha, Akbar Tanjung juga diragukan tampil. “Ada beberapa pemain yang tidak dalam kondisi fit, tapi kita lihat perkembangan dari tim medis,” tambah Seto.
Yang pasti, mantan pelatih PSS Sleman itu berujar, tim yang tampil lebih baik dan solid akan keluar sebagai pemenang. “Artinya kami hanya bisa berusaha dan mencoba. Kalau target pasti ingin memenangkan pertandingan, tapi saya pikir Pati juga ingin memenangkan pertandingan di situ,” tandasnya.
Tekad yang sama juga disampaikan striker PSIM Imam Witoyo. Ia ingin mempersembahkan kemenangan perdana bagi timnya. “Lawan PSG kami harus berjuang bisa menang, karena di tiga pertandingan sudah berjuang tapi hasilnya belum maksimal. Untuk suporter semua minta doanya agar laga bisa berjalan lancar dan dapat hasil yang diinginkan,” tambah pemain 27 tahun itu.
Sementara itu, Joko Susilo menyatakan timnya siap tampil habis-habisan di pertandingan sore nanti. Terlebih, ini adalah laga debut pelatih yang akrab disapa Gethuk itu. “Kami sudah persiapkan diri. Tapi kami tahu bagaimana kekuatan PSIM dengan pelatih Seto. PSIM ada beberapa pemain yang pernah begabung sama saya. Pemain berkualitas Purwaka dan Beni, jadi kami harus ekstra waspada,” bebernya. (ard/laz)