RADAR JOGJA – Pundi-pundi medali kontingen DIJ di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 terus bertambah. Kemarin (4/10) tambahan tiga medali sekaligus masing-masing dipersembahkan oleh cabang olahraga (cabor) binaraga dan renang perairan terbuka. Meski mendulang medali, posisi DIJ tak beranjak dari peringkat bawah klasemen sementara. Mengemas tiga perak dan lima perunggu.

Bertanding di Auditorium Universitas Cenderawasih Jayapura, atlet binaraga andalan DIJ Bambang Sujatmoko sukses mempersembahkan medali perak di nomor 65 kilogram (kg). Sedangkan Nur Ikhsan yang turun di kelas 85+ kg berhasil meraih perunggu.

Sementara itu, satu medali perunggu lainnya diraih perenang DIJ Valerie Paulini Yuwono lewat nomor 5 kilometer. Paulin, sapaannya, tampil mengesankan dengan mencatatkan waktu 1 jam 13 menit di Teluk Yos Sudarso, Jayapura, kemarin (4/10). Di nomor ini, emas disabet Ressa Kania Dewi asal Jawa Timur dengan mencatat waktu 1 jam enam menit. Sedangkan perak direbut Raina Saumi dari Jawa Barat dengan waktu 1 jam 10 menit.

Pelatih Renang DIJ Tri Sugiyono sangat puas dan bersyukur atas raihan tersebut. Sebab, Paulin tampil dalam kondisi cedera. Cedera didapat sehari sebelum pertandingan atau tepatnya saat Paulin menjalani latihah bersama. “Tangan kiri Paulin agak bengkak karena tangannya kebentur papan dermaga. Pas mau masuk finish tabrakan dengan perenang Jawa Barat,” kata Tri kepada Radar Jogja kemarin.

Cedera itu sempat membikin Tri was-was. Beruntung, cedera tak terlalu parah. Sehingga kemarin perenang 21 tahun itu bisa tampil dan meraih medali. Selain insiden latihan itu, tim renang perairan terbuka juga sempat dihadapkan dengan persoalan lain. “Jadi jadwal ada perubahan harus turun tanggal 5 Oktober malah turun 4 Oktober. Tapi Paulin menerima, nggak gelo dan sangat bersemangat di lomba hari ini (kemarin, Red),” ujarnya.

Tri berujar hasil itu sebetulnya di luar prediksi. “Jatim, Jabar, dan DKI Jakarta lawan terberat yang semula prediksi saya lawan bisa dikalahkan dari Jabar, ternyata tadi yang bisa dikalahkan dari DKI Jakarta. Meleset yang kita takutkan malah bisa ngalahkan. Kondisi cedera tangan kiri. Berkat semangat alhamdulillah dapat perunggu,” ujarnya.

Dikatakan, kondisinya agak lemas karena satu renang terus. “Waktu lomba saya senam jantung, khawatir belakangnya bisa nyalip. Di pra PON peringkat 4, ini bisa naik 1. Di PON 2024 Insya Allah. Masih mau latihan,” tambahnya.
Paulin mengaku senang dan bersyukur atas hasil yang didapat. Ia juga berterimakasih kepada seluruh masyarakat Jogjakarta yang telah mendukung dan mendoakan sampai akhirnya meraih medali. “Saya juga berterimakasih kepada Tuhan yang sudah merestui saya pada pertandingan untuk berjuang merebutkan medali. Meski cedera dan tangan memang agak nyeri,” bebernya.

Panahan Gagal Sumbang Medali

Dari cabor lain, tim panahan DIJ gagal menyumbang medali perunggu di nomor recurve putri dan putra. Pada perebutan tempat ketiga itu, duo pemanah kakak beradik Titik Kusumawardani dan Hendra Purnama kalah atas lawan-lawannya di Lapangan Panahan, Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura, kemarin (4/10).

Pada laga ini Titik takluk 4-6 atas Linda Lestari asal Kalimantan Tengah. Sedangkan sang adik Hendra tumbang dengan skor cukup telak 4-6 dari wakil DKI Jakarta RM Muhammad Rizqi Kusuma.

Di nomor individual recurve ini, medali emas kelompok putra direbut Hanif Wijaya asal Jambi yang sukses mengalahkan atlet Olimpiade asal Jawa Tengah, Alvianto Bagas dengan skor telak 2-6. Sedangkan di kelompok putri, emas diraih Diananda Choirunisa asal Jawa Timur. Pemanah andalan Indonesia di olimpiade itu menang atas andalan Papua Rezza Octavia lewat skot 6-5 shoot off 8+ melawan 8.

Pelatih Panahan DIJ Subarno cukup kecewa atas hasil yang didapat karena jauh di luar perkiraan. “Tadi anak-anak kalah di awal perlombaan. Semoga mereka bisa segera bangkit karena masih ada final perebutan emas untuk mix team recurve,” harapnya. (ard/laz)

Jogja Raya