
MINTA : Secara umum Jogjakarta sudah tercapai namun angka vaksinasi lansia masih di 58,78 persen. (DWI AGUS/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Kepala Dinas Kesehatan DIJ, Pembajoen Setyaningastutie meminta setiap instansi menghadirkan ide kreatif dalam vaksinasi Covid-19. Khususnya dengan target sasaran penerima lanjut usia (lansia). Tujuannya agar mau mendapatkan suntik vaksin.
Salah satu ide adalah berupa iming-iming hadiah atau bingkisan. Harapannya agar para lansia mau datang ke lokasi vaksinasi Covid-19. Sehingga capaian vaksin lansia di Jogjakarta bisa meningkat.
“Masalahnya masih ada lansia yang ragu untuk keluar rumah. Perlu strategi khusus kalau seperti ini. Bisa dengan iming-iming bingkisan,” jelas Pembajoen Setyaningastutie dalam jumpa pers daring, Rabu (22/9).
Strategi ini buka semata fokus pada hadiah bingkisan. Pembajoen menjelaskan pemberian hadiah adalah wujud penghargaan. Atas peran serta lansia dalam vaksinasi Covid-19.
Strategi lain adalah dengan jemput bola. Vaksinasi terselenggara di lingkungan para lansia. Skemanya agar para lansia tidak perlu repot-repot menuju lokasi vaksinasi terpadu.
“Nanti didata lalu diselenggarakan misal di balai RW atau tanah lapang sekitar rumah lansia. Jadi dikumpulkan dahulu para lansia yang berada dalam satu wilayah tapi belum menerima vaksin,” kata Kepala Dinas Kesehatan DIJ, Pembajoen Setyaningastutie.
Aksi ini sendiri guna mewujudkan target vaksinasi lansia sebesar 60 persen. Angka ini merupakan persyaratan dari Menko Marives Luhut Binsar Panjaitan. Agar status PPKM di Jogjakarta bisa turun level.
Persyaratan ini tergolong baru. Sebelumnya, tiga poin utama adalah angka kematian, bed occupancy rate (BOR) dan angka kasus konfirmasi positif. Secara umum Jogjakarta sudah tercapai namun angka vaksinasi lansia masih di 58,78 persen.
“Sekarang ditambah angka cakupan vaksin harus di atas standar pemerintah pusat minimal 70 atau 80 persen. Lalu untuk cakupan vaksin lansia 60 persen. Maka level PPKM dipertimbangkan turun,” ujar Pembajoen Setyaningastutie. (dwi/sky)