RADAR JOGJA – Bagi masyarakat umum, dapat melihat langsung orang nomor satu di republik ini merupakan momen langka. Meski sekejap, momen itu sangat istimewa bagi Eem Ruhaimah dan Yuniati.
SITI FATIMAH, Bantul, Radar Jogja
Puluhan aparat berjaga di jalan Gunung Bulu, Padukuhan Bandut Lor, Argorejo, Sedayu, Bantul, kemarin siang (10/9). Mereka mencegat puluhan warga yang telanjur tahu agenda Presiden Joko Widodo untuk meresmikan bangunan Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Jogjakarta. Memegang gawai, warga tidak mau kehilangan momen yang dianggapnya berharga itu.
Mereka mulai melambaikan tangan saat seorang polisi pengawal iring-iringan lewat. Beberapa kemudian memanggil-manggil Jokowi, saat sedan dengan bendera Merah Putih melintas dengan kaca yang terbuka. Beberapa detik kemudian, masyarakat itu bubar. Lantaran sudah merasa senang, bisa melihat langsung mantan wali Kota Solo itu.
Saat warga lain sudah pulang, Eem dan Yuni justru baru datang. Usai menunaikan Salat Duhur, kedua ibu-ibu itu berjalan kaki ke Madrasah Mu’allimin. Terik matahari tak melunturkan semangat kedua ibu-ibu ini. Kendati rasa was-was dilarang mendekat lokasi perjamuan Jokowi menyelimuti. “Kami jalan kaki, soalnya kalau naik motor kan nggak boleh,” papar Eem kepada wartawan kemarin (10/9).
Jarak dari rumah untuk sampai ke gerbang Madrasah Mu’allimin cukup jauh. Meskipun rumah Eem dan Yuni sejatinya berada di belakang kompleks kampus madrasah dengan luas enam hektare itu. “Saya jalan kaki 20 menitan dari rumah. Perjuangan loh, ini si Yuni juga gendong-gendong anak jalan kaki. Mungkin bapak polisi tadi kasian ya sama kami, terus kami dikasih ini,” ujarnya senang, seraya menunjuk beberapa nasi kotak di sampingnya.
Eem mendapat informasi kedatangan Jokowi dari anak tetangganya. Di mana kebetulan tetangga perempuan asli Cirebon, Jawa Barat, itu merupakan seorang polisi. “Awalnya tahu dari anak tetangga yang bapaknya polisi. Tahu kalau Jokowi mau ke Mu’allimin. Terus saya ke sini,” bebernya yang datang mengenakan setelah baju dan jilbab warna hitam serta masker ungu itu.
Ibu dua anak ini mengaku belum pernah bertemu Jokowi. Oleh sebab itu, dia rela berpanas untuk menunggu Jokowi pulang dari Mu’allimin. “Karena belum pernah sama sekali ketemu Pak Jokowi. Ingin foto doang. Kalau mau masuk, saya belum bisa. Saya tadi juga telat. Semoga nanti jendela mobil (Jokowi, Red) dibuka,” harapnya, saat menunggu preiden kembali dari madrasah.
Ketika iring-iringan mulai bersiap, Eem bangkit dari tempatnya menunggu Jokowi. Antusias, Eem sampai beberapa kali diminta mundur oleh aparat yang memastikan jalan aman. Yuni pun sama, raut cerianya tidak dapat disembunyikan kendati mengenakan masker. Berikut masih harus menggendong anaknya yang berusia satu tahun.
Iring-iringan mulai berjalan dan mobil yang membawa Jokowi berjalan lambat ke arah Eem dan Yuni. Pekik mereka tak lagi dapat terbendung, saat Jokowi mengulungkan langsung beberapa bingkisan. “Alhamdulillah, terima kasih banyak ya Allah pengen ketemu presiden dan senang dapat ini,” ujar Yuni, saat mendapat masker dan kaos dari mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Sementara Eem, sudah tidak dapat berkata-kata. Matanya berkaca-kaca mendapat bingkisan kaos berwarna hitam yang langsung dikenakannya. (laz)