
TERUS BERDATANGAN: Petugas menghentikan calon wisatawan yang hendak berkunjung ke objek wisata wilayah pesisir (15/8).(GUNAWAN/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Wisata belum dibuka, ribuan orang terus berdatangan menuju destinasi wisata di Kabupaten Gunungkidul. Mereka terpaksa dihalau karena kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Lebel 4 belum dicabut.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I Gunungkidul Sunu Handoko mengatakan, lonjakan jumlah calon pengunjung terpantau dari petugas PPKM objek wisata pantai SAR wilayah operasi I. “Para calon-calon pengunjung wisata hari ini (kemarin, Red) sangat luar biasa banyaknya. Rata-rata dari luar DIJ. Bahkan yang paling jauh kendaraan dengan nopol L (Surabaya),” kata Sunu Handoko saat dihubungi (15/8).
Namun semua calon pengunjung dapat terhalau atau dapat dipaksa putar balik dan tidak memasuki kawasan wisata. Walaupun demikian, Tim SAR juga selalu berpesan kepada para calon pengunjung agar besok ketika PPKM usai, mengagendakan bertamasya ke obyek-obyek wisata Gunungkidul.
“Para calon pengunjung dapat mengerti dan selalu patuh tehadap aturan yang ada. Bahkan mereka merespons imbauan dengan baik,” ujarnya.
Petugas di lapangan berusaha memberikan penjelasan sebaik mungkin kepada calon wisatawan agar komunikasi terus terjaga dengan baik. Dari hasil bincang-bincang dengan calon pengunjung, mereka kebanyakan memiliki keinginan besar dan rasa penasaran ke objek wisata Gunungkidul. “Mereka akan mengagendakan kembali untuk berkunjung ke wisata Gunungkidul,” ucapnya.
Dia memperkirakan, dalam sepekan jumlah calon pengunjung yang diminta putar balik mencapai ribuan orang. Kemarin menjelang siang sudah ada ratusan calon pengunjung diminta balik kanan. Rata-rata mengendarai roda dua berboncengan dan roda empat.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul Hary Sukomono mengatakan, selama PPKM Level 4 berlangsung, seluruh kawasan wisata di Gunungkidul ditutup sementara. Kebijakan dilakukan guna mendukung penurunan laju persebaran virus korona. “Penutupan dilakukan sejak 3 Juli lalu,” katanya.
Sebelumnya, dampak PPKM pelaku wisata mulai mengeluh karena sekarang pendapatan dari sektor pariwisata nol rupiah. Rujimanto, pemilik Rumah Makan Jogo Segoro di Pantai Ngandong, Kalurahan Tepus mengakui kebijakan penutupan destinasi wisata berpengaruh besar terhadap perekonomian pelaku usaha kawasan pantai. Hampir satu bulan tanpa aktivitas dan tanpa ada pembeli dari wisatawan. (gun/laz)