
TINGGI: Masyarakat antusias masyarakat mengikuti Vaksinasi di Istana Kadipaten Pakualaman. (DWI AGUS/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Kadipaten Pakualaman akan menggelar vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Istana Kadipaten Pakualaman dengan sasaran warga Kecamatan Pakualaman. Bertajuk #PAKSIN Pakualaman Sehatkan Indonesia menyasar dari usia anak-anak hingga lanjut usia.
Wakil Gubernur DIJ, Paku Alam (PA) X menilai antusias masyarakat terhadap vaksinasi sangatlah tinggi. Terbukti dengan terus bertambahnya orang yang tervaksin. Selain itu juga pendaftaran vaksin di beberapa sentra pelayanan.
“Saya berharap dan saya menaruh harapan besar masyarakat bisa mengikuti program vaksinasi di manapun program itu dilaksanakan. Carilah informasi melalui media-media yang ada dan daftarkan (diri) segera untuk mendapatkan vaksinasi,” pesannya, Selasa (3/8).
Adipati Kadipaten Pakualaman ini mendorong vaksinasi berlangsung konstan. Mengingat minat dari masyarakat sangatlah tinggi. Sehingga target pembentukan herd imunity bisa segera terwujud.
“Semoga dengan telah mendapat vaksinasi, tentu bisa menjaga paling tidak dari penularan virus corona,” kata Wakil Gubernur DIJ, Paku Alam (PA) X.
Vaksinasi di Istana Kadipaten Pakualaman ini mendapat respon positif dari warga. Setiap Ketua RT dan RW mendata warganya masing-masing. Untuk kemudian mengikuti vaksinasi massal.
Peserta Vaksinasi Feby Verianti mengaku antusias mengikuti program vaksinasi. Remaja berusia, 16, ini mengaku telah mencari beragam informasi. Hingga akhirnya ada kesempatan vaksin untuk anak usia 12 hingga 17 tahun.
“Vaksin di Pura Pakualaman kesannya enak saja, hawanya sejuk. Tidak kerasa, yang nyuntij juga seru. Enggak ada rasa deg-degan,” kesannya.
Dia berharap vaksinasi dapat meningkatkan kekebalan tubuhnya. Terlebih siswi SMKN 6 Jogja ini tak sabar untuk segera memulai pembelajaran tatap muka. Dapat bertemu guru dan teman-temannya di sekolah.
“Tertarik vaksinasi ingin imun kebal biar nggak kena covid juga. Karena vaksin itu baik juga untuk menurunkan penularan Covid-19. Pingin sekolah juga, selama ini belum tatap muka masih online,” ujarnya.
Adanya vaksinasi massal telah dinanti oleh Yulia Dwi Wijayanti. Perempuan berusia, 33, ini mengaku telah berburu informasi tentang vaksin Covid-19. Bahkan dia dan temannya sempat mendaftar di Kabupaten Gunungkidul.
Sayangnya, kala itu dia urung mengikuti vaksinasi. Pertimbangannya adalah munculnya kerumunan dari antrian vaksin. Bahkan kerumunan manusia mengular hingga sisi luar gedung lokasi vaksinasi
“Ini daftar lewat RT di kampung. Pernah daftar di Wonosari saat HUT Polri tapi antri banyak akhirnya mundur pulang saja. Ini tadi tertib sesuai yang datang dan tidak kelamaan menunggu,” katanya.(dwi/sky)