
SENANG: Pedagang kawasan Malioboro menyambut baik pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Walaupun tetap ada batasan jam operasional hingga 20.00 WIB. (DWI AGUS/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Pedagang kawasan Malioboro menyambut baik atas pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Berupa operasional aktivitas perekonomian untuk sektor non essensial. Walaupun tetap ada batasan jam operasional hingga 20.00 WIB.
Salah satu pedagang Malioboro ,Tugiyem perempuan berusia, 67, sangat senang atas kelonggoran PPKM Level 4. Ia mengaku sudah tak berjualan selama 25 hari. Alhasil uang tabungan miliknya terkuras untuk kebutuhan sehari-hari.
“Tidak buka sudah 25 hari, uang tabungannya sudah habis ludes. Sembako juga tidak dapat tapi dari koperasi dapat,” jelasnya ditemui di lokasi berjualan Malioboro, Senin (26/7).
Penjual pakaian ini menuturkan anak dan cucunya turut menopang kebutuhan sehari-hari. Ini karena tabungannya habis digunakan selama tak berjualan. Adanya kebijakan pelonggaran PPKM Level 4 tentu menjadi angin segar baginya.
“25 hari tidak ada pemasukan. Untuk kebutuhan, sisihkan dari jualan ditabung itu saya ambil semua buat makan. Kadang dikasih anak dan cucu saya yang sudah bekerja,” katanya.
Walau begitu Tugiyem tidak langsung berjualan. Dia membuka gerobak hanya untuk menata barang dagangan miliknya. Selain itu membersihkan debu-debu yang menempel di pakaian dan gerobak miliknya.
Para pedagang, lanjutnya, akan mulai berjualan Rabu depan (28/7). Untuk saat ini beberapa masih membersihkan gerobak dan barang dagangan. Ini karena semuanya tersimpan di gudang selama PPKM Darurat berlangsung.
“Belum keluar semua, Selasa Wage besok masih libur. Ini bersih-bersih dulu, Rabu sekalian bisa jualan. Efektif buka Rabu nanti banyak pedagangnya,” ujarnya. (dwi/sky)