RADAR JOGJA – Ditengah kondisi darurat oksigen RS PKU Muhamadiyah Kota Jogja harus rela melepas 250 tabung oksigen. Ini karena ratusan tabung oksigen pinjaman tersebut ditarik oleh vendor pengirim.

Kejadian ini merupakan imbas dari menipisnya ketersediaan oksigen di rumah sakit ini saat 4 Juli 2021.

Direktur RS PKU Muhammadiyah Kota Jogja, Mohammad Komarudin mengakui adanya permasalahan ini. Saat kondisi darurat oksigen, pihaknya mengisi dari vendor lain. Keputusan darurat ini berimbas pada aksi protes vendor pemilik tabung oksigen.

“Tanggal 4 (Juli) pas bersamaan dengan Sardjito itu keadaan benar-benar kritis. Hitungan jam oksigen sudah habis. Pasokan (oksigen) liquid tidak jelas sehingga saya harus menyelamatkan pasien mengisi tabung yang kosong dengan vendor lain,” jelasnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (13/7).

Komarudin menegaskan tak ada pikiran menyalahi kontrak. Prioritas utama rumah sakit adalah keselamatan pasien. Sehingga berbagai cara dilakukan. Terutama agar mendapatkan stok oksigen dengan segera.

Secara terbuka, Komarudin mengakui tak mengetahui adanya prosedur baku. Berupa pengisian tabung oksigen oleh vendor yang sama. Hanya saja menurutnya, apabila ditempuh, cara ini tak efektif dalam pertimbangan keselamatan pasien.

“Saya tidak tahu prosedurnya harus izin atau bagaimana. Saya isi dengan vendor lain sampai ke Tuban, Jawa Timur waktu itu. Bagi kami keselamatan pasien itu utama,” katanya.

Sebelum terjadi penarikan, Komarudin telah berkomunikasi dengan perusahaan vendor. Untuk meminta maaf atas keputusan sepihaknya. Sayangnya perusahaan vendor tetap menarik 250 tabung oksigen dari RS PKU Muhammadiyah Kota Jogja.

“Saya sudah sampaikan permintaan maaf tapi keputusan manajemen tetap ditarik ya monggo,” ujarnya pasrah.

Komarudin berharap ada jalan tengah atas permasalahan ini. Terlebih RS PKU Muhammadiyah Kota Jogja masih membutuhkan bantuan dari vendor yang menarik tabung oksigen. Terlebih selama ini memang mendukung ketersediaan oksigen.

Guna menutupi kekosongan, pihaknya melakukan pengadaan tabung oksigen secara mandiri. Hingga didapatkan 150 tabung dari Sidoarjo Jawa Timur. Ratusan tabung tersebut juga telah terisi oksigen.

“Satu tabung oksigen harganya Rp 2,6 juta pada awal pekan ini. Kalau kondisi normal masih dibawah Rp 2 juta. Total 150 tabung ini bisa untuk cadangan 6 jam,” katanya. (dwi/sky)

Jogja Raya