RADAR JOGJA – Penghageng Kawedanan Hageng Punokawan Nitya Budaya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara tetap mengusahakan para abdi dalem mendapatkan jatah vaksin Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Hanya saja fokus utama adalah abdi dalem lanjut usia (lansia). Tercatat saat ini ada sekitar 30 abdi dalem lansia yang telah terdata.

Pemilihan abdi dalem lansia memiliki alasan yang kuat. Ini karena masuk dalam golongan yang rentan terpapar Covid-19. Sehingga perlu menjadi prioritas utama dalam mendapatkan suntikan vaksin.

“Jadi kami kemarin sudah didata, paling tidak yang umur 50 tahun ke atas itu sudah ada 300an orang. Nama-nama sudah masuk hanya masih mengantri saja,” jelasnya ditemui di Kompleks Kedhaton Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Jumat (2/4).

Berdasarkan data inventaris, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat memiliki lebih dari 2.000 abdi dalem. Posisinya tak hanya berada di sekitar tembok keraton tapi tersebar. Mulai dari kawasan Imogiri hingga berada di Makassar Sulawesi Selatan.

Putri bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X ini juga mengusahakan abdi dalem bisa mendapat vaksin di wilayahnya masing-masing. Hal ini guna mempermudah pendataan sesuai wilayah tinggal. Sehingga tidak ada data ganda penerima vaksin.

“Boleh silakan saja. Kami mengusahakan untuk mereka bisa vaksin di area masing-masing karena memang slotnya berbeda-beda. Jadi nanti mereka tinggal memberikan data kepada kami kalau yang sudah vaksin siapa yang belum siapa,” katanya.

Walau begitu, Bendara tetap mematuhi arahan dari penanggungjawab wilayah. Pihaknya tak memaksakan diri agar abdi dalem bisa divaksin secepatnya. Terlebih memang ada data skala prioritas penerima vaksin.

“Untuk vaksinasi memang diutamakan yang lansia dulu, tetapi untuk secara spesifik abdi dalem di keraton, kami sedang mengusahakan gitu nggih. Karena tidak bisa terus kami mengutamakan yang di keraton daripada masyarakat yang lain juga,” ujarnya.(dwi/sky)

Jogja Raya