
GUNAKAN: Empat bandara akan melakukan ujicoba layanan GeNose C19 untuk screening Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) bagi penumpang. (DWI AGUS/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Empat bandara diantaranya Yogyakarta International Airport (YIA), Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin Palembang dan Bandara Husein Sastranegara Bandung, akan melakukan ujicoba layanan GeNose C19 untuk screening Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) bagi penumpang. Kebijakan ini mulai berlaku per 1 April mendatang.
Ketua tim pengembang GeNose C19 Kuwat Triyono memastikan, pihaknya siap. Uji coba layanan pemeriksaan GeNose C19, lanjutnya bukanlah yang pertama. Sebelumnya telah ada moda transportasi darat tepatnya PT. KAI yang menerapkan kebijakan ini.
“Uji coba layanan pemeriksaan GeNose C19 di bandara tidak berbeda dengan layanan pemeriksaan di stasiun kereta api. Cuma kami masih menunggu aturan dan prosedur alur pemeriksnaan bagi penumpang di bandara. Semoga Kemenhub dan Satgas Covid-19 dalam dua hari ini sudah menerbitkan,” jelasnya, dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (30/3).
Terkait jumlah, merupakan kebijakan masing-masing Bandara. Hanya saja acuan yang digunakan adalah jumlah penumpang di setiap bandara. Setidaknya untuk satu bandara memiliki minimal 8 hingga 10 unit GeNose C19.
Perhitungan yang dia gunakan adalah kerja optimal GeNose C19.
Sebagai perbandingan satu alat bisa memeriksa 250 orang dalam satu hari. Sehingga jika memiliki 10 unit maka bisa memeriksa 2.500 calon penumpang perharinya.
“Kalau untuk ketersediaan, kami sudah memproduksi GeNose C19 sebanyak 3.000 lebih unit. Permintaan hingga bulan Agustus mendatang mencapai 50 ribu unit. Kapasitas produksi saat ini di UGM hingga 15 ribu unit perbulan,” katanya.
Pelakasana tugas sementara General Manager PT. Angkasa Pura I YIA Agus Pandu Purnama, menjamin pihaknya telah siap menerapkan kebijakan GeNose C19. Uji coba perdana telah dilaksanakan 18 Maret. Total saat ini pihaknya mengoperasikan 5 unit GeNose C19. Adapula satu alat sebagai cadangan.
Guna mengoptimalkan kinerja, operasional dibagi menjadi 5 bilik. Total petugas yang diterjunkan mencapai 16 orang. Operasional harian diawali dari pukul 04.00 hingga 19.00.
“Kalau untuk harga belum ditetapkan kantor pusat. Tapi kisarannya Rp. 40 ribu hingga Rp. 50 ribu persekali pemeriksaan. Selain GeNose, kami tetap melayani swab antigen. Jadi bisa pilih swab antigen atau GeNose,” ujarnya.
Terkait kapasitas harian, Pandu memastikan tetap optimal. Sebagai perbandingan, dalam sehari terdapat 30 penerbangan. Rata-rata penumpang perharinya mencapai 1.500 penumpang. Kondisi ini terjadi dengan kebijakan wajib rapid antigen maupun swab Polymerase Chain Reaction (PCR).
Alur pemeriksaan kesehatan dengan GeNose C19 mirip dengan rapid antigen. Calon penumpang wajib memiliki tiket. Lalu mendaftar secara manual maupun elektronik di fasilitas yang disediakan. Setelah membayar akan diberikan kantong GeNose C19.
“Setelah itu antri sesuai urutan nomor dan biliknya. Pemeriksaan GeNose hanya 1 menit. Setelah itu ke ruang tunggu sambil menunggu hasilnya. Rata-rata pemeriksaan ini 12 menit dari pendaftaran sampai menunggu hasil,” katanya.
Skema temuan kasus Covid-19 telah disiapkan. Apabila hasilnya positif maka calon penumpang diarahkan ke ruang isolasi. Selanjutnya melakukan konsultasi kepada dokter jaga di lokasi yang sama.
“Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk langkah selanjutnya. Kalau yang negatif bisa langsung melanjutkan perjalanan,” ujarnya.(dwi/sky)