
KUBAH LAVA BARU: Kepala BPPTKG Hanik Humaida memastikan adanya kemunculan kubah lava baru. Perubahan morfologi mulai nampak pasca erupsi Merapi 27 Januari. Hanya saja pihaknya masih mengamati dan menganalisis laju pertumbuhan. (DWI AGUS/RADAR JOGJA)
RADAR JOGJA – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengungkapkan adanya pertumbuhan kubah lava baru di sisi tenggara. Berdasarkan data visual perbandingan antara dokumentasi 4 Februari dengan 26 Januari terjadi perubahan morfologi. Berupa kemunculan gundukan kubah lava di area kawah lama.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida memastikan adanya kemunculan kubah lava baru. Perubahan morfologi mulai nampak pasca erupsi Merapi 27 Januari. Hanya saja pihaknya masih mengamati dan menganalisis laju pertumbuhan.
“Benar dari hasil analisis perbandingan data per 4 Februari dengan 26 Januari ada perubahan morfologi. Jadi ada kubah lava di area tenggara atau bukaan kawah lava yang lama,” jelasnya dalam keterangan via aplikasi zoom, Jumat (5/2).
Terkait volumenl kubah lava baru, Hanik belum bisa memastikan. Hanya saja dia memastikan analisa masih terus berlanjut. Baik data aktivitas maupun melalui tampilan visual. “Volume kubah lava belum bisa diketahui, termasuk pertumbuhan rata-rata hariannya. Masih kami amati terus,” katanya.
Sementara untuk kubah lava sisi barat daya masih berkembang. Terbukti adanya peningkatan volume pasca erupsi 27 Januari. Tercatat saat ini volume kubah lava sisi barat daya mencapai 117.400 meter kubik.
Perbandingan data adalah volume kubah lava barat daya per 28 Januari. Pasca terjadi erupsi, kubah lava susut menjadi 62.000 meter kubik. Guguran material menjadi awan panas yang terlontar selama aktivitas erupsi.
“Kubah lava barat daya data terbaru mencapai 117.400 meter kubik. Terjadi pertumbuhan kubah lava dengan laju pertumbuhan 12.600 meter kubik perhari,” ujarnya.
Hanik turut memaparkan data laporan aktivitas selama sepekan. Medio 29 Januari hingga 4 Februari terjadi 1 kali guguran awan panas. Jarak luncur sejauh 600 meter arah barat daya. Terekam dalam seismogram dengan amplitudo maksimal 25 milimeter dan berdurasi 100 detik.
Disatu sisi aktivitas kegempaan juga mengalami penurunan. Tak hanya itu, BPPTKG juga melaporkan tak adanya perubahan deformasi secara signifikan. Walau begitu aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tergolong tinggi. Berupa guguran material lava pijar.
“Kalau untuk material kiriman dari kawah dilaporkan adanya penambahan aliran di Kali Boyong per 3 Februari. Seiring peningkatan intensitas hujan di kawasan puncak,” katanya. (dwi/sky)