RADAR JOGJA – Pandemi Covid-19 menuntut masyarakat untuk mengubah kebiasaan, yakni wajib menggunakan masker saat beraktivitas keluar rumah. Rupanya, ada jenis masker yang tidak dapat mencegah dengan baik penularan virus korona itu.
Salah satunya adalah masker scuba. Seperti diketahui, masker ini merupakan jenis masker tipis dengan satu lapis yang banyak dijumpai di masyarakat saat ini.
Dokter spesialis THT-bedah kepala dan leher RS Akademik (RSA) UGM dr Anton Sony Wibowo Sp.T.HT.K.L., M.Sc., FiCS mengatakan, masker scuba tidak efektif untuk mencegah atau menahan droplet. Masker ini masih berpotensi untuk menularkan percikan air liur jika pemakai masker itu bersin atau batuk.
“Masker scuba dikenal luas sebagai masker dengan bahan tipis dan satu lapis, secara umum dengan bahan sedikit mulur. Sehingga kerapatan celah pori-porinya cukup besar. Dengan begitu, relatif lebih mudah diterobos oleh partikel kecil atau dapat menghamburkan droplet bila ada tekanan tinggi dari balik masker, misal bersin atau batuk,” paparnya saat dikonfirmasi Radar Jogja, Sabtu (19/9).
Dikatakan, saat ini masyarakat diperkenankan memakai masker kain. Sebab, adanya keterbatasan masker medis. “Namun masker kain yang direkomendasikan yaitu masker kain dengan lapisan dua atau tiga,” tegasnya.
Dengan masker kain dua atau tiga lapis itu tingkat kerapatan masker akan lebih baik. “Walaupun mekanisme barier masker bukan hanya faktor tingkat kerapatannya. Namun masker kain dengan dua atau tiga lapis tingkat kerapatannya dapat ditingkatkan,” lanjutnya.
Dia mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker dengan baik dan benar. Yakni mengurangi risiko sekecil mungkin untuk penyebaran droplet. “Pilih masker yang tepat, pakai pada saat tepat, dan pakai dengan cara yang tepat,” pesan dr Anton.
Selain ketoga hal itu, ada hal lain yang harus diperhatikan pula. Di antaranya saat mencopot masker dan menyimpan atau meletakkan masker setelah dipakai. “Saat masker dipakai, jangan menyentuh bagian depan masker. Saat mencopot juga harus dimulai dari tali yang di telinga, agar tidak terkontaminasi bagian yang kotor atau infeksius,” ujarnya.
Ditambahkan, masyarakat harus sering-sering mengganti masker. “Untuk batasan pasti soal berapa lama harus pakai, sebenarnya tidak ada. Tergantung lingkungan dan aktivitas. Tapi sebaiknya minimal jangan menyimpan masker sebelum didisinfeksi dan dikeringkan, minimal satu hari harus ganti,” sebutnya. (cr1/laz)