RADAR JOGJA – Pemerintah Kota Jogja telah menyusun skema pembagian daging kurban dengan pengantaran secara langsung kepada warga. Skema ini juga tidak memprioritaskan penggunaan kupon oleh penerima daging kurban atau mustahiq.
Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti menuturkan skema ini guna mengoptimalkan physical distancing sebagai penerapan protokol kesehatan Covid-19 dalam tata cara pemotongan dan pembagian daging hewan kurban. Penerapan ini berlaku di seluruh Kota Jogja.
“Jadi agar tak menimbulkan kerumunan. Biasanya kan saat pemotongan atau pembagian daging itu rentan (terjadi kerumunan). Harus berbeda karena saat ini kondisinya pandemi Covid-19,” jelasnya, ditemui di Balai Kota Pemkot Jogja, Senin (27/7).
Haryadi meminta panitia penyelenggara Idul Adha melakukan pemetaan agar pembagian daging kurban lebih merata. Data yang digunakan tentu data terbaru dari penerima daging kurban tahun sebelumnya.
“Saya minta para penyelenggara pemotongan hewan kurban mendata. Lalu kalau mau potong hewan kurban mandiri, ijin dulu ke Camat setempat untuk menjaga protokol kesehatannya,” katanya.
Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kota Jogja tahun lalu ada 7.500 hewan kurban terpotong. Jumlah ini bisa bertambah untuk tahun ini. Ini karena jumlah penerima bisa meningkat berkali-kali lipat.
Kepala Dispertan Kota Jogja Sugeng Darmanto berharap pelaksananaan Idul Adha tahun ini tak terkendala. Terlebih pembagian daging kurban telah diatur dalam Surat Edaran Wali Kota Jogja. Berupa panduan penyelenggaraan Ibadah Idul Adha 1441 H selama pandemi Covid-19 di Kota Jogja.
“Panitia penyembelihan rata-rata sudah memiliki data tetap calon penerima daging kurban. Sesuai surat edaran, panitia harus ngrampungi gawean sampai mengantarkan ke mustahik atau orang yang berhak menerima,” ujarnya.
Terhadap peniadaan kupon, telah melalui kajian dengan membandingkan pelaksanaan Idul Adha tahun lalu. Sistem kupon setidaknya memunculqkn 200 antrean untuk setiap titik pembagian daging kurban.
Hingga saat ini 14 kecamatan tercatat menyelenggarakan pemotongan hewan kurban. Dari total tersebut ada 30 titik yang tersebar di seluruh Kota Jogja. Seluruhnya diberikan isin selama mematuhi protokol kesehatan.
“Turun drastis, tahun lalu 528 titik, sekarang baru 30 yang mengajukan permohonan. Paling banyak sementara Kotagede dan Umbulharjo,” katanya. (dwi/tif)