RADAR JOGJA – Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja meminta Dinas Pariwisata (Dinpar) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja ikut memberikan pelatihan dalam menyusun protokol baru. Pelatihan ini khususnya bagi penyedia layanan umum, termasuk cafe dan resto, pedagang kaki lima (PKL), tempat wisata, dan semua sektor.

Menurut Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi (HP), protokol baru ini nantinya menjadi kunci. Karena itu, bagi mereka yang belum tahu memang perlu diajari. Termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) nanti juga akan ikut. “Supaya mereka lebih yakin dengan apa yang dilakukan. Ini segera ditindaklanjuti,” tuturnya, Selasa  (16/6).

Ya, dinpar dan dinkes diminta untuk mengakomodasi dengan menyiapkan pelatihan serta sosialisasi bagi masyarakat. Hal itu agar saat new normal diterapkan nanti tidak terjadi penularan atau persebaran. Covid-19 gelombang kedua.  Menurutnya, saat ini memang belum new normal. Terapi masyarakat sudah tidak sabar. “Kebangkitan sudah didorong oleh masyarakat. Nah, kalau tidak segera dibentuk protokol baru yang lebih baik dan lengah, maka akan fatal,” tegasnya.

HP menyebutkan, hal itu perlu karena hal-hal kecil kadang dilupakan oleh masyarakat. Yang sering terlupakan adalah barang yang sering dipegang. Kalau menyediakan tempat cuci tangan, memakai masker, jaga jarak sudah pasti mudah, karena terlihat.

Tetapi yang sering dipegang seperti sendok, gelas, piring, tempat duduk, dan lain-lain itu yang harus benar-benar diperhatikan. Kapan harus dibersihakan, dibersihkan dengan apa. “Nah, di sini peran kedua organisasi perangkat daerah (OPD) itu,” jelas Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jogja ini.

Ketua Paguyuban Pengusaha Pariwisata Prawirotaman Jogja Rina Indarti menyampaikan, saat ini pihaknya juga sangat membutuhkan bimbingan terkait kesiapan protokol baru di era new normal nanti. “Kami meminta pelatihan agar kami juga bisa segera menerapkan protokol yang baik dan benar,” jelas Rina kepada wakil Wali Kota Jogja melalui teleconferene.

Saat ini, pihaknya sedang mengupayakan protokol apa saja  yang harus dipersiapkan. Ini agar usahanya segera kembali dibuka. “Usaha sudah banyak kembang kempis. Yang kami pikirkan para karyawan yang kehilangan pekerjaan,” keluhnya. (cr1/din)

Jogja Raya