
BISNIS AYAM GORENG: Pemilik Momo Chicken dan Kickchick Adi Kurnia Putra (kiri) saat pelatihan Socioentrepreneur di GOR Saba Insani Wonocatur, Banguntapan, Bantul. (KUSNO S UTOMO/RADAR JOGJA)
Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) merupakan salah satu unit pelaksana teknis (UPT) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY. Instansi yang dikepala Edy Wahyudi itu menangani kegiatan pemuda dan olahraga.
“Kegiatan yang kami ampu cukup beragam,” ujar Suhardi dari BPO Disdikpora DIY saat menjelaskan tugas dan pokok fungsi (tupoksi) instansinya. Penjelasan itu disampaikan saat menjadi narasumber pelatihan Kepribadian Generasi Muda Socioentrepreneur di GOR Saba Insani Wonocatur, Banguntapan, Bantul pada Jumat (23/11).
Suhardi menerangkan, beberapa kegiatan kepemudaan. Di antaranya, pelatihan pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) DIY, pelatihan keterampilan bagi pemuda dan pembinaan inovasi bisnis. Lalu lomba inovasi bisnis, jambore pemuda DIY, bakti sosial pemuda DIY dan pelatihan pemuda relawan tanggap bencana.
“Socioentrepreneur ini merupakan bagian dari pelatihan keterampilan bagi pemuda,” jelasnya di depan 200 orang peserta yang memadati GOR Saba Insani.
Adapun kegiatan keolahragaan meliputi pembinaan atlet berbakat, pusat pendidikan dan latihan pelajar (PPLP), Tri Lomba Juang dan Pekan Olahraga Pelajar DIY. Khusus kegiatan di bidang kepemudaan, Suhardi berharap masyarakat bisa mengakses semua kegiatan tersebut.
Menurut dia, BPO memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para pemuda di DIY mengikuti semua kegiatan tersebut. Pelatihan socioentrepreneur merupakan salah satu upaya BPO memfasilitasi sekaligus mendorong agar para pemuda menjadi wirausaha. “Wirausaha yang memanfaatkan sarana teknologi informasi dan komunikasi,” lanjutnya.
Ketua DPRD DIY Yoeke Indra Agung Laksana mengapresiasi berbagai kegiatan BPO tersebut. Terutama yang memberikan ruang bagi generasi muda menjadi entrepreneur. Yoeke mengaku senang jika fasilitasi yang disiapkan BPO itu mendapatkan respons dari anak-anak muda di DIY. “Sayang kalau fasilitasi pelatihan hingga inovasi bisnis itu tidak dimanfaatkan secara optimal,” ujar ketua dewan.
Yoeke mendukung pelatihan Socioentrepreneur itu terus dipertahankan dan dilanjutkan. Diakui, pelatihan menjadi wirausaha bagi anak muda banyak manfaatnya. Karena itu, sebagai pimpinan dewan meminta kepada komisi terkait agar mengawal seluruh perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan sosioentrepreneur. “Komisi D telah memberikan atensi dan keseriusan dalam menjalin kemitraan dengan BPO,” ujar Yoeke.
Pelatihan Socioentrepreneur di GOR Saba Insani itu juga menghadirkan Adi Kurnia Putra, pemilik Momo Chicken yang beralamat di Jalan Imogiri Timur Km 15 Bantul. Dia juga punya usaha bertajuk Kickchick. Sebagai praktisi bisnis, Adi banyak bercerita pengalamannya membuka usaha ayam goreng tersebut. “Memulai bisnis dimulai dari niat dan keberanian serta keseriusan,” ungkap pengusaha muda ini. (kus/fj/mg3)