RADAR JOGJA FILE
AYO SUMBANGKAN DARAH: Banyaknya kasus DBD di berbagai daerah, persediaan darah di PMI kini mulai menipis. Aksi donor darah masal atau perorangan sangat diperlukan untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan.
JOGJA – Mewaspadai siklus lima ta-hunan demam berdarah dengue (DBD), Palang Merah Indoenesia (PMI) Kota Jogja mengimbau masyarakat untuk kembali mendonorkan darahnya. Ter-lebih saat ini stok darah di PMI Kota Jogja mulai menipis, sedangkan per-mintaan cenderung meningkat.
Sekretaris PMI Kota Jogja Haris Syarif Usman mengatakan, stok untuk semua golongan darah di Kota Jogja mulai menipis. Bahkan untuk golongan dar-ah B, stoknya sempat kosong. Hal itu membuat masyarakat yang membutu-hkan darah ke PMI harus membawa pendonor sendiri. “Kalau stoknya habis untuk memenuhi permintaan, masya-rakat harus bawa pendonor sendiri,” ujar Haris kemarin (4/1).
Menurutnya, dalam sehari rata-rata terdapat 100 permintaan darah ke PMI Kota Jogja. Permintaan tidak hanya dari wilayah DIJ saja, tetapi juga ba-nyak dari wilayah Jawa Tengah bagian selatan. Beberapa rumah sakit di Jawa Tengah bagian selatan, banyak yang menjadikan PMI Kota Jogja sebagai rujukan permintaan darah.
Pihaknya juga mewaspadai siklus lima tahunan DBD tahun ini. Pada saat puncak DBD, permintaan darah bisa melonjak. “Padahal untuk satu orang penderita demam berdarah, butuh lebih dari satu kantong darah,” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya mengimbau ma-syarakat untuk kembali mendonorkan darahnya. Imbauan juga terus dilaku-kan melalui SMS Broadcast milik PMI Kota Jogja. “Masyarakat yang ingin mendonorkan, bisa datang langsung ke PMI atau ke donor darah masal yang ada,” terangnya.
PMI Kota Jogja juga terus mendorong perusahaan-perusahaan untuk meny-elenggarakan donor darah masal. Pi-haknya bersedia mendatangi perusa-haan yang menyelenggarakan donor darah masal. Haris juga mengingatkan warga yang mendonorkan darah, selain memberikan manfaat kepada orang lain juga bermanfaat bagi diri sendiri. “Otomatis pendonor juga akan lebih sehat karena sirkulasi darahnya lebih baik dengan donor darah,” terangnya. (pra/laz/ong)
Lainnya
Terbaru

Guru Dinilai Sudah Jalankan UU Sisdiknas

Jawab Kabar Hoax, LBH PP Muhammadiyah Tak Advokasi Kasus SMAN 1 Banguntapan

Harus Adaptif dengan Kondisi akibat Pandemi

Guru Dinilai Sudah Jalankan UU Sisdiknas

Jawab Kabar Hoax, LBH PP Muhammadiyah Tak Advokasi Kasus SMAN 1 Banguntapan

Harus Adaptif dengan Kondisi akibat Pandemi

Keributan di Nol Kilometer, Kapolresta Jogja Pastikan Telah Berakhir Damai

Dua Mantan Anggota Geng Motor Dibekuk, Lakukan Pengeroyokan di Tiga TKP

Ketiban Rezeki, Penjual Bendera Raup Omzet Rp 400 ribu hingga Rp 2 Juta/Hari

Kawasan Industri Sentolo Mulai Menggeliat

Sekprov Pemprov DIJ Pastikan Jilbab Tak Pengaruhi Akreditasi Sekolah

Bawaslu Minta Rp 24 Miliar

Tingkat Kunjungan di Pantai Glagah Stabil
