setiyaki/radarjogja
Sebuah prasasti Jawa-Tionghoa yang berada di dalam kompleks Keraton Jogja direnovasi. Proses renovasi dilakukan dengan melakukan pengecatan ulang terhadap prasasti tersebut. Pengecatan ulang dilakukan menggunakan kertas emas atau biasa disebut teknik Kimpo.
Pengecatan ulang dilakukan sebagai upaya melestarikan sejarah etnis Tionghoa di Jogja yang sejak dulu selalu memiliki hubungan dekat dengan masyarakat Jawa.
Prasasti Jawa-Tionghoa ini dibuat 1940 untuk persembahan jumenengan Sri Sultan HB IX. Prasasti ini berisi ucapan selamat pada Sri Sultan HB IX dalam dua bahasa, yaitu Jawa dan Tionghoa. (*)

Jogja Raya