RADAR JOGJA – ”Datan serik lamun ketaman, datan susah lamun kelangan”.
Pamundhutku mung saklimah: ”Sing ngati-ati!”
Pamujiku: ”Sehat, sehat, sehat!”
aPesan saya singkat: ”Waspadalah dan berhati-hatilah Saudara-saudaraku!” Doaku buat seluruh warga: ”Sehat, sehat, sehat!”

Itulah pesan yang disampaikan Gubernur DIJ Hamengku Buwono X dalam pidato Sapa Aruh di Bangsal Kepatihan Kompleks Pemprov DIJ pada 23 Maret lalu. Pesan tersebut ditujukan untuk masyarakat Jogjakarta terkait pandemi virus korona (Covid-19).

Pandemi secara global tersebut disikapi serius oleh Pemprov DIJ. Langkah yang dilakukan yakni dengan menetapkan status tanggap darurat. Bahkan, status tanggap darurat diperpanjang hingga tiga kali.

Perpanjangan terbaru yakni Keputusan Gubernur DIJ Nomor 227/KEP/2020. Berdasar surat keputusan tersebut, masa tanggap darurat ditegaskan berlaku sejak 1 hingga 31 Agustus mendatang.

“Masa tanggap darurat akan diperpanjang hingga akhir Agustus 2020. Tanggap darurat,” jelas Sekda DIJ Kadarmanta Baskara Aji saat pengumuman keputusan tersebut di Kepatihan (3/7).

Berdasarkan data Pemprov DIJ hingga pukul 16.00 Jumat (31/7), di DIJ terdapat 2.453 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 8.351 orang dalam pantauan (ODP). Jumlah pasien dirawat 215 orang.

Selain itu, terdapat 674 pasien positif. Rinciannya, 399 orang sembuh dan 20 meninggal dunia.

Selama sekitar empat bulan semua pihak bahu membahu mencegah virus tersebut. Setidaknya, mulai April hingga Juli. Pemerintah dan masyarakat bersatu padu.

Termasuk tenaga kesehatan (nakes). Mereka berada di garda depan. Mereka menangani siapapun yang dilaporkan terpapar virus tersebut.
Mereka bekerja dengan seragam khusus. Mengenakan pakaian rapat personal protection equipment atau alat pelindung diri (APD).

Di sela penanganan kasus korona di DIJ, ”mendadak” digelar peragaan APD yang biasa dikenakan untuk menangani kasus korona. Dikemas dalam bentuk peragaan busana di catwalk dalam acara Virtual Fashion Show Personal Protection Equipment (PPE) di Studio 2 GM Production Jogja kemarin (1/8).

Ada delapan nakes yang melenggang bak peragawan. Mereka merupakan nakes dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Jogjakarta.

Peragaan busana khusus APD ini dihelat Relawan Sonjo, ID Photobook, dan GM Production Jogja. APD yang diperagakan merupakan produksi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Haris Yulianto, salah seorang nakes, mengaku senang bisa berpartisipasi dalam acara tersebut. Dia merasa nyaman dengan APD yang dikenakannya.

“Kalau soal panas, memang semua APD itu panas. Tapi, yang ini sudah lebih nyaman,” katanya.

Haris mengaku sudah terbiasa ”panas-panasan” saat mengenakan APB lengkap. Itu dilakukan untuk melindungi dirinya dan orang-orang terdekat agar tidak tertular virus korona.

Menurutnya, saat awal pandemi virus korona cukup sulit untuk mendapatkan APD. Saat itu APD termasuk ”barang langka”. “Alhamdulilah sekarang tidak langka lagi,” katanya.

Direktur RSUP Dr Sardjito Rukmono Siswishanto mengungkapkan, ketersediaan APD di rumah sakit yang dikelolanya masih mencukupi. Meski, dalam beberapa kesempatan persediaan APD nyaris habis. “Tapi tidak sampai habis. Masih mencukupi,” jelasnya.

Dia mengapresiasi nakes yang terlibat dalam penanganan virus korona. Menurutnya, perjuangan tenaga kesehatan sangat luar biasa.

Maka dari itu, tegasnya, penting bagi masyarakat untuk mengetahui perjuangan nakes yang hebat tersebut. “Kalau tidak tahu kan tidak sayang. Kalau masyarakat sudah paham betul, maka kita semua bekerja sama menjadi lebih baik lagi,” tandasnya.

Sementara itu, CEO GM Production Indonesia Yurry Apretto mengungkapkan, kegiatan ini merupakan salah satu wujud terima kasih kepada nakes.

Menurutnya, selama beberapa bulan terakhir para nakes sudah berjuang di zona terdepan dalam penanggulangan Covid-19.

Selain itu, kegiatan ini diharapkan bisa menggerakkan perekonomian. Terutama UMKM. “Ini merupakan momentum bersejarah bagi Jogjakarta untuk bisa bersama-sama saling tolong untuk kembali memutar perekonomian,” katanya.

Acara itu disaksikan banyak pihak. Ada staf KBRI maupun KJRI dari berbagai negara. Ada beberapa pejabat pemerintah pusat seperti Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Deputy General ADB Manila Edimon Ginting. Ada pula Direktur isDB Jeddah Zakki Mansoer. (kur/amd)

Nusantara