SLEMAN – Jenderal Soedirman Center (JSC) mengendus adanya intervensi asing dalam proses pemilhan presiden 2014. Tujuannya adalah untuk mendukung pemenangan salah satu pasangan calon presiden- calon wakil presiden. Ketua Umum JSC Bugiakso menklaim ancaman intervensi asing terkuak dalam jumpa pers yang dilakukan Capres Joko Widodo sehari setelah pencoblosan. Saat itu, Jokowi menyatakan terima kasih kepada media asing yang telah mendukung kampanyenya.
Bugiakso menilai jumpa pers itu merupakan skenario yang terorganisasi untuk menggalang duungan pers asng dalam menekan KPU terkait penghitungan suara hasil pilpres. “Buktinya, setelah jumpa pers, secara serempak berbagai media asing menyatakan Jokowi adalah pemenang pilpres. Padahal hasil resmi baru akan dikeluarkan KPU pada 22 Juli,” ungkapnya di Markas JSC, Dusun Donolayan, Donoharjo, Ngaglik, Sleman kemarin.
Beberapa bukti intervensi asing, di antaranya siaran ABC News Australia yang menyatakan Jokowi menang hanya dengan wawancara Direktur Roy Morgan, salah satu lembaga survei yang memenangkan Jokowi. Selain itu, munculnya tulisan kolom atau OpEd Duta Besar Amerika Serikat di Jakarta Robert Blake di Wall Street Journal pada Juni 2014. Bugiakso menilai tulsan Blake telah mendiskreditkan capres lain, yakni Prabowo Subianto.
Tindakan Blake termasuk pelanggaran kode etik diplomasi karena danggap campur tangan. Karena itu, Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa telah menegur Blake. Bugiakso mengatakan, bukti-bukti intervensi asing telah melukai hati bangsa Indonesia. “JSC menolak intervensi karena bertolak belakang dengan perjuangan Jenderal Soedirman,” tegasnya.
Dalam perjuangan meraih kemerdekaan, lanjut Bugiakso, Panglima Besar Jenderal Soedirman selalu menolak segala bentuk intervensi asing. Kemerdekaan diraih dengan perjuangan berdaah untuk melawan dijajah. “Kami tidak menyoal siapa capres yang menang. Intervensi asing itu yang kami permasalahkan,” katanya.
Bugiakso mengajak masyarakat melawan intervensi asing agar tidak kembali merasa dijajah oleh kekuatan dan campur tangan negara lain. Di sisi lain, menyikapi rencana kunjungan mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton ke Indonesia pekan depan, Bugiakso berharap hal itu tidak terkait pilpres 2014. Apalagi jika kehadiran Bill Clinton merupakan rekayasa untuk mendukung kandidat tertentu sebagai upaya menekan KPU. Menanggapi sikap JSC, tidak satupun tim pemenangan Jokowi- Jusuf Kalla di Jogjakarta enggan komentar. Dengan alasan hal itu merupakan ranah tim pemenangan pusat. (yog/din)

Nusantara