
IKM: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus menyalurkan bantuan sosial kepada pelaku industri kecil menengah (IKM) sebagai upaya pengendalian inflasi pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). (ISTIMEWA)
RADAr JOGJA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus menyalurkan bantuan sosial kepada pelaku industri kecil menengah (IKM) sebagai upaya pengendalian inflasi pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Total anggaran Rp 905 juta disiapkan untuk lebih dari 1.000 IKM di Jateng.
Ada 65 IKM Klaten, dari total 1.810 IKM di Jateng yang menerima bantuan. Masing-masing IKM mendapat bantuan Rp 500 ribu berupa bahan baku produksi.
Ganjar mengatakan, saat pandemi lalu, tak sedikit pelaku IKM yang terkena dampak kelesuan usaha. Oleh karena itu, Pemprov Jateng memberikan bantuan berupa bahan baku produksi agar usaha mereka tetap bisa survive. Terlebih di tengah situasi saat ini. “Iya jadi ini teman-teman (IKM) yang saat pandemi kemarin mereka ada problem, maka bantuan kita antara lain memberikan bantuan bahan baku, seperti terigu, gula minyak goreng,” ujar Ganjar di Klaten, Senin (19/9).
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga meninjau salah satu usaha roti di Kelurahan Gumulan, Klaten, yang mendapat bantuan sosial. IKM dengan nama Roti Yana Bakey ini dijalankan oleh para ibu-ibu. Istimewanya, Roti Yana Bakery tetap bisa survive saat pandemic melanda beberapa waktu lalu.
“Ibu-ibu ini ada di komunitas sampai hari ini masih bisa berdagang. Saya senang tadi bercerita pabrik rotinya yang kecil ini berkembang. Dan, saat pandemi turunnya tidak terlalu banyak karena cara menjualnya bagus,” beber Ganjar.
Diakui gubernur, untuk bisa berkembang, IKM tak hanya membutuhkan pembinaan dan pendampingan. Namun juga butuh modal. Untuk itu, Ganjar mengajak para pelaku IKM untuk memanfaatkan fasilitas permodalan dari perbankan yang menawarkan bunga rendah.
Di Klaten misalnya, ada fasilitas kredit dari Bank Klaten dengan subsidi bunga. Pelaku IKM bisa memanfaatkan fasilitas kredit tersebut, dengan bunga hanya 2 persen. “Silakan ambil di bank agar mereka naik kelas,” ucap gubernur.
Dengan kualitas produk, packaging dan marketing yang bagus, maka lanjut Ganjar, IKM di Jateng bisa naik kelas. Ganjar pun mendorong IKM-IKM agar tak hanya melakukan pemasaran dengan cara tradisional.
Mereka bisa melakukan penjualan online menggunakan channel-channel media sosial atau lewat marketplace. Selain itu, Ganjar mempersilakan IKM memasukkan produk mereka ke e-katalog, sehingga instansi pemerintah pun bisa ikut berbelanja produk mereka.
“Ayo masuk e-katalog lokal agar kita juga bisa membeli. Kan kita punya aplikasi blangkon (e-katalog Blangkon Jateng, Red), masuk saja,” tuturnya.
Di sisi lain, Ganjar juga mengingatkan pelaku IKM untuk disiplin melakukan pembukuan. Sehingga semua bisa terdata dengan baik.
“Model semacam inilah yang harus didampingi agar mereka naik kelas,” tandas Ganjar. (*/ila)