RADAR JOGJA – M. Firmansyah, pemilik UMKM tanaman hidroponik asal Desa/Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal tak hanya sukses jadi petani muda yang banyak meng-influence kalangan milenial. Lewat usahanya, Firman juga bisa menyantuni anak yatim. Ya, perjalanannya menjadi lebih mudah dan terang berkat ikut program Lapak Ganjar.

“Setelah di-repost di Instagramnya Pak Ganjar, Alhamdulilah banyak manfaatnya di usaha saya. Terutama di bidang usaha saya di edukasi petanian,” kata Firman di tempat greenhouse-nya di kaki Gunung Slamet, Jalan H Sulaiman RT 06 RW 01, Desa/Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal.

Firman menceritakan, bagaimana usahanya mengalami kemajuan dan kian dikenal setelah ikut Lapak Ganjar. Usai di-repost Lapak Ganjar, dia pun bayak menerima pesan di Instagram melalui direct mesage (DM) di Instagram.

Ternyata banyak yang terinspirasi dengan bidang pertanian yang digeluti Firman. Mereka pun bertanya, mulai dari cara bertani sampai cara berbudidaya hidroponik.

Bahkan, banyak dari mereka adalah kalangan milenial, yang mengungkapkan ingin belajar menjadi petani. “Produk saya seperti sayur selada, pakcoy, sayur caisim atau sawi hijau dan lain sebagaianya. Intinya saya produksi di bidang pertanian holtikultura,” ujar Firman.

Untuk mewadahi kawan-kawan yang ingin sharing sekaligus belajar pertanian, Firman pun memanfaatkan tempatnya menjadi kedai kopi. Di tempat ini dia berbagi informasi tentang pertanian ke para petani muda tersebut.

“Lumayan banyak untuk pemuda ada 5-25 orang. Seperti komunitas sekarang. Kita saling sharing, saling kontribusi tentang stok saat kosong bisa supply kolaborasi mempertahankan usaha. Kita tukar ide dan inovasi agar usaha berkembang dengan baik,” tuturnya.

Selain usahanya kian dikenal, dari sisi pemasaran hasil pertanian Firman juga terus berkembang. Dia mampu menembus pasar modern seperti mal di Kota Tegal. Bahkan, Firman pun banyak menerima pesanan untuk jasa pembuatan instalasi pertanian hidroponik.

“Alhamdulillah kita sudah masuk ke supermarket, salah satunya di Ritamall (Rita Super Mall) Tegal dan agen-agen kebab. Karena kebanyakan sayur selada atau sayur lain konsumennya kebanyakan agen atau pengusaha kebab,” terangnya.

Dia mengakui, usai di-repost Lapak Ganjar terjadi perkembangan pada penjualannya. Masyarakat banyak yang bertanya dan memesan produknya melalui nomor telepon yang disertakan saat mengunggah foto produk di Lapak Ganjar.

“Orang-orang pada tahu akhirnya. Orang-orang menghubungi nomor saya. Jadi ada peningkatan setelah ada mention (Lapak Ganjar) tersebut. Pasang surut gitu lho, tidak kontinyu. Setelah di-mention semakin percaya semakin optimistis untuk terus berkarya dan berusaha,” ujarnya.

Dengan semakin berkembangnya usaha Firman, dia pun tak lupa untuk bersyukur. Firman memanfaatkan sebagian pendapatannya untuk beberapa kegiatan sosial.

“Kita memberikan santunan kepada yatim, saya juga founder pegiat anak muda, namanya Pemuda Sampah. Kita kumpulkan anak muda, bisa menjadi pemuda milienial berguna,” imbuh dia.

Manfaat lainnya adalah, dia bisa melunasi utang usahanya, serta mengembangkan usaha, seperti pembuatan produk herbal yang saat ini dalam proses.

“Produknya saya seperti sayur selada, pakcoy, sayur caisim atau sawi hijau dan lain sebagaianya. Intinya saya produksi di bidang pertanian holtikultura,” pungkas Firman. (*/ila)

Jawa Tengah